10 Ide Lomba 17 Agustus di Sekolah untuk HUT RI ke-80, Seru, Edukatif, dan Penuh Makna

19 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 pada tahun 2025, semarak perayaan mulai terasa di berbagai penjuru tanah air, termasuk di lingkungan sekolah. Momen bersejarah ini selalu identik dengan beragam perlombaan yang tidak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga memperkuat semangat nasionalisme dan kebersamaan di kalangan siswa, guru, serta staf.

Lomba-lomba tradisional seperti balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan panjat pinang, bukan sekadar ajang hiburan semata. Lebih dari itu, perlombaan ini sarat akan makna filosofis yang mencerminkan sejarah, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat Indonesia. Kegiatan ini menjadi cara untuk merasakan perjuangan dan solidaritas yang diwariskan oleh para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Tradisi lomba 17 Agustus sendiri telah dimulai sejak tahun 1950-an, sekitar lima tahun setelah Indonesia merdeka, sebagai wujud antusiasme masyarakat dalam memeriahkan kemerdekaan yang berhasil dicapai. Hingga kini, lomba 17 Agustus menjadi tradisi rutin yang dilaksanakan untuk merayakan kemenangan para pejuang yang telah berjuang demi bangsa Indonesia. 

Artikel ini menyediakan berbagai ide lomba 17 Agustus di sekolah yang kreatif, aman, dan penuh makna, ditujukan bagi guru, OSIS, atau panitia sekolah. Jadi, simak terus informasi selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/7/2025).

1. Lomba Balap Karung

Lomba balap karung merupakan salah satu perlombaan yang paling populer dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI, sekaligus menjadi wujud perayaan atas kemerdekaan Indonesia. Dalam lomba ini, peserta harus memasukkan kakinya ke dalam karung goni atau karung beras ukuran 50 kilogram.

Peserta wajib melompat dalam karung dan mencapai garis finish dengan karung masih melekat pada tubuh mereka. Penting untuk memastikan peserta berada di garis start saat lomba dimulai dan tidak diizinkan untuk melompat keluar atau melepas karung selama perlombaan berlangsung. Pemenangnya adalah peserta yang paling cepat sampai di garis finish tanpa terjatuh.

2. Lomba Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk adalah salah satu kegiatan paling ikonik dalam perayaan 17 Agustus yang selalu hadir hampir setiap tahun. Lomba ini dibuat berdasarkan keadaan rakyat Indonesia yang pada saat itu belum mempunyai kemampuan ekonomi yang baik, sehingga mereka makan makanan apa adanya, yakni dengan kerupuk.

Dalam lomba ini, peserta tidak boleh menggunakan bantuan tangan. Kerupuk digantung pada seutas tali, dan peserta harus memakannya hingga habis tanpa menggunakan tangan. Panitia dapat membuat aturan lebih rinci, seperti peserta harus berputar beberapa kali atau berjarak tertentu dari kerupuk. Pemenangnya adalah siapa yang paling cepat menghabiskan kerupuk.

3. Lomba Tarik Tambang

Permainan tarik tambang merupakan permainan rakyat untuk melatih kekuatan tubuh, kekompakan, serta kerja sama tim. Lomba ini mencerminkan solidaritas, persatuan, dan kekuatan bersama dalam melawan penjajah.

Dua tim akan saling berhadapan untuk mencoba menarik tali yang berlawanan arah. Tim yang berhasil menarik pihak lawan melewati garis batas yang ada di tengah bidang permainan, maka tim itulah pemenangnya.

Permainan antar dua regu menggunakan sistem pertandingan best-of-three (Bo3), yang memungkinkan pertandingan berakhir dengan hasil 2-0 atau 2-1. Peserta tidak diperbolehkan melilitkan tambang pada tangan. Tim yang memenangkan 2 dari 3 ronde akan menjadi pemenang akhir.

4. Lomba Bakiak Beregu

Lomba bakiak mengandung makna semangat gotong royong dan kekompakan untuk mencapai kemerdekaan. Lomba ini sangat bagus untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak, melatih koordinasi dan kerja sama tim.

Setiap tim memakai bakiak yang bisa digunakan oleh 3 orang pemain, dengan masing-masing pemain memasukkan kaki ke bawah tali bakiak. Agar tidak terjatuh, sebuah tim harus kompak dalam melangkahkan kaki menggunakan sendal bakiak.

Kesepakatan kaki mana yang diangkat terlebih dahulu bisa dibuat oleh tim. Tim yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu memenangkan permainan tersebut, menunjukkan kekompakan langkah dan komunikasi tim yang baik.

5. Lomba Estafet Kelereng

Lomba estafet kelereng mengajarkan tentang koordinasi dan strategi dalam tim, serta bagaimana menjaga fokus dan keseimbangan dalam situasi yang penuh tantangan. Lomba ini menguji ketelitian dan kesabaran peserta.

Peserta membawa kelereng di atas sendok yang digigit menggunakan mulut, lalu berjalan sejauh lintasan yang ditentukan. Jika kelereng jatuh, peserta harus kembali ke titik awal. Dalam estafet, tim memindahkan bola pingpong menggunakan sendok dari satu tempat ke tempat lain lalu memberikan estafet ke anggota tim berikutnya.

Bola tidak boleh jatuh, jika jatuh peserta harus mengulang dari awal. Tim dengan kelereng terjatuh paling sedikit atau tim tercepat yang berhasil memindahkan kelereng hingga akhir estafet akan menjadi pemenang.

6. Lomba Panjat Pinang Mini

Lomba panjat pinang menggambarkan keadaan rakyat Indonesia yang berusaha bertahan hidup di tengah penjajahan Belanda dengan cara memperebutkan bahan pokok di batang pohon pinang yang dilumuri oleh oli atau minyak. Lomba ini menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Peserta memanjat tiang licin untuk mengambil hadiah yang digantung di puncaknya. Lomba ini biasanya dilakukan secara berkelompok.

Setiap tim harus bergotong royong memperebutkan hadiah dengan memanjat sebuah tiang. Tim atau peserta yang berhasil mengambil hadiah tertinggi atau semua hadiah yang digantung di puncak tiang akan menjadi pemenang.

7. Lomba Fashion Show Kemerdekaan

Lomba fashion show kemerdekaan memberikan kesempatan bagi siswa dan guru untuk menunjukkan bakat dan imajinasi mereka dalam mendesain dan memilih pakaian yang unik. Lomba ini mengasah rasa percaya diri dan kreativitas dalam mengekspresikan semangat nasionalisme lewat mode.

Peserta harus menyiapkan kostum dengan tema kemerdekaan. Kostum bisa berupa busana khas daerah atau kreasi modern. Peserta kemudian berjalan di atas panggung atau area yang ditentukan sebagai catwalk.

Penilaian dapat mencakup kreativitas kostum, kesesuaian tema, penampilan di panggung, dan kepercayaan diri peserta. Kostum paling kreatif dan penampilan percaya diri akan menjadi pemenang.

8. Lomba Cerdas Cermat Kemerdekaan

Lomba cerdas cermat kemerdekaan tidak hanya mengasah pengetahuan siswa dan guru mengenai aspek-aspek penting dari sejarah kemerdekaan, tetapi juga mempererat semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Lomba ini memperkuat pemahaman sejarah dan melatih berpikir cepat.

Tim peserta akan diberikan pertanyaan seputar sejarah, tokoh nasional, dan peristiwa penting Indonesia. Pertanyaan dapat bervariasi dari pilihan ganda hingga esai singkat.

Tim harus menjawab pertanyaan dalam waktu yang ditentukan. Tim yang menjawab paling banyak dengan benar akan menjadi pemenang, ditentukan berdasarkan skor tertinggi yang berhasil dikumpulkan.

9. Lomba Stand Up Comedy Kemerdekaan

Lomba stand-up comedy kemerdekaan menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dan kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dengan cara yang menyenangkan. Lomba ini mendorong peserta untuk berpikir kritis dan menyampaikan pesan dengan humor.

Peserta harus menyiapkan materi stand-up comedy yang lucu dan menghibur dengan tema kemerdekaan atau nasionalisme. Durasi penampilan dapat dibatasi, misalnya 3-5 menit per peserta.

Penilaian dapat didasarkan pada orisinalitas materi, kelucuan, relevansi dengan tema, dan kemampuan peserta dalam menghibur penonton. Konten paling menghibur dan relevan akan menjadi pemenang.

10. Lomba Memasukkan Paku ke Botol

Lomba memasukkan paku ke botol membutuhkan ketenangan dan ketelitian. Lomba ini menguji ketangkasan, fokus, dan keseimbangan para pesertanya dengan cara yang unik dan menghibur.

Paku digantung menggunakan tali, dan ujung tali lainnya dililitkan atau diikatkan ke pinggang peserta. Peserta dilarang menggunakan tangan atau alat bantu lainnya untuk memegang atau mengarahkan paku.

Peserta harus memposisikan tubuh sedemikian rupa agar paku bisa masuk ke dalam botol. Peserta yang berhasil memasukkan paku ke dalam botol dengan cepat dan tepat adalah pemenangnya.

Lomba Agustusan adalah warisan budaya yang tak ternilai untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Kegiatan ini dirancang untuk memadukan hiburan dengan nilai-nilai edukatif, membangun semangat gotong royong, dan kreativitas para peserta.

Melalui aktivitas ini, siswa belajar arti perjuangan, kerja keras, dan menghargai perbedaan dalam semangat persatuan. Pilihlah ide dari daftar ide lomba 17 Agustus di sekolah ini, sesuaikan dengan kondisi dan sumber daya sekolah Anda, dan rayakan HUT RI ke-80 dengan semangat juang yang membara!

FAQ

Q: Apa tujuan utama lomba 17 Agustus di sekolah?

A: Tujuan utamanya adalah untuk menanamkan semangat nasionalisme, mempererat kebersamaan antarwarga sekolah, serta membangun karakter siswa seperti kerja sama, sportivitas, dan percaya diri melalui aktivitas yang menyenangkan dan bermakna.

Q: Lomba tradisional apa yang masih relevan untuk generasi sekarang?

A: Lomba tradisional seperti balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk tetap digemari karena seru, sederhana, dan mampu membangkitkan semangat gotong royong. Lomba ini juga menjadi sarana mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda.

Q: Bagaimana memastikan keamanan peserta?

A: Panitia harus membuat aturan jelas untuk setiap lomba, menyiapkan alat perlombaan yang aman, serta memastikan pengawasan dari guru atau pembina selama kegiatan berlangsung. Menanamkan nilai sportivitas sejak awal juga penting agar suasana tetap kondusif. Pilih lomba yang minim risiko, seperti menggambar atau mewarnai, dan pastikan lokasi bersih serta alat-alat tidak berbahaya.

Q: Adakah lomba yang mengasah akademik siswa?

A: Tentu ada. Lomba seperti cerdas cermat kemerdekaan, membuat poster tema nasionalisme, atau menulis surat untuk Indonesia bisa mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta memperluas wawasan sejarah dan kebangsaan siswa.

Q: Tips memilih lomba sesuai usia siswa?

A: Pilihlah jenis lomba yang sesuai dengan jenjang usia, karakter peserta, dan nilai yang ingin ditanamkan. Untuk SD, fokus pada lomba fisik dan koordinasi seperti balap karung atau estafet air. Untuk SMP-SMA, kombinasikan lomba fisik, strategi, dan kreativitas seperti panjat pinang atau stand-up comedy.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|