Liputan6.com, Jakarta Ketika seorang tokoh terkenal meninggal dunia, upacara pemakamannya kerap menarik perhatian dunia tak kalah besar dibandingkan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup mereka. Banyak orang bahkan masih mengingat dengan jelas di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan saat mendengar kabar wafatnya sosok besar tersebut.
Melalui upacara pemakaman, publik menemukan cara untuk berduka bersama, mengungkapkan rasa kehilangan, cinta, dan kekaguman yang mendalam. Upacara-upacara yang penuh dengan prosesi unik, pidato perpisahan yang menyentuh, hingga momen-momen penghormatan terakhir yang menggetarkan hati, sering kali meninggalkan jejak emosional yang kuat di benak jutaan orang.
Sepanjang sejarah, ada sejumlah pemakaman yang tak hanya mencerminkan rasa duka dunia, tetapi juga menjadi momen bersejarah yang dikenang lintas generasi. Berikut upacara pemakaman paling mengesankan di dunia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (27/4/2025).
Menjelang pemakaman Paus Fransiskus, umat katolik di Flores Timur, NTT menggelar misa arwah. Mereka sangat kehilangan atas berpulangnya Pemimpin Tertinggi Katolik Roma yang meninggal di usia 88 tahun.
1. Pemakaman Abraham Lincoln (Amerika Serikat, 1865)
Setelah pembunuhan tragis Abraham Lincoln, 16th Presiden Amerika Serikat, rakyat Amerika menunjukkan duka yang mendalam. Tubuh Lincoln disemayamkan di Gedung Putih, kemudian di Rotunda Capitol, sebelum melakukan perjalanan melewati berbagai kota besar dengan kereta khusus untuk memberi kesempatan kepada warga berduka. Prosesi panjang ini memperlihatkan penghormatan luar biasa terhadap presiden yang memimpin negara melewati masa perang saudara.
2. Pemakaman Ratu Victoria (Inggris, 1901)
Sebagai ratu yang memerintah selama 64 tahun, kepergian Ratu Victoria menjadi momen nasional besar. Meskipun persiapan agak kacau, kereta kuda lepas dari tali penarik dan para tamu undangan harus dipindahkan dengan tergesa-gesa, pemakamannya tetap spektakuler. Ribuan tentara berbaris, jutaan warga memenuhi jalanan, sementara kenangan pribadi, seperti jubah kesayangan Pangeran Albert, disertakan di dalam peti matinya.
3. Pemakaman Mahatma Gandhi (India, 1948)
Dikenal sebagai "Bapak Bangsa", Gandhi dibunuh pada 1948. Ribuan orang mengiringi prosesi pemakamannya dengan berjalan tanpa alas kaki, sebagai bentuk penghormatan. Tubuh Gandhi diarak dengan kereta meriam dan akhirnya dikremasi secara sederhana di tepi Sungai Yamuna, mencerminkan ajarannya tentang kesederhanaan, kedamaian, dan kasih sayang.
4. Pemakaman Rudolph Valentino (AS, 1926)
Legenda film bisu, Rudolph Valentino, meninggal mendadak di usia 31 tahun. Pemakamannya di New York memicu histeria massal, dengan ribuan penggemar memadati lokasi hingga harus diatur ulang. Setelah prosesi pertama, jenazahnya dipindahkan ke Los Angeles untuk upacara kedua, dan akhirnya dimakamkan di sebuah ruang yang dipinjam dari teman.
5. Pemakaman Presiden John F. Kennedy (AS, 1963)
Pembunuhan JFK mengejutkan dunia. Lebih dari 250.000 orang memberi penghormatan saat jenazahnya disemayamkan di Capitol. Prosesi pemakamannya, diiringi oleh Jackie Kennedy dan keluarganya, disaksikan jutaan orang melalui televisi. Ia dimakamkan di Arlington National Cemetery dengan api abadi yang dinyalakan atas permintaan istrinya.
6. Pemakaman Sir Winston Churchill (Inggris, 1965)
Pemakaman Churchill adalah salah satu upacara negara terbesar di Inggris modern. Tubuhnya disemayamkan di Westminster Abbey dan diiringi pawai besar menuju St. Paul’s Cathedral, disaksikan ribuan orang di jalanan dan jutaan lainnya melalui televisi. Setelah misa, jenazah Churchill berlayar di Sungai Thames sebelum dimakamkan di Oxfordshire.
7. Pemakaman Grace Kelly, Putri Grace dari Monaco (Monako, 1982)
Setelah kecelakaan tragis akibat stroke, Grace Kelly dikenang dalam upacara yang dihadiri bangsawan dan selebriti. Dengan lebih dari 200 tamu istimewa, termasuk Putri Diana dan Cary Grant, Monaco kembali menjadi pusat perhatian dunia. Suaminya, Pangeran Rainier, dimakamkan di sebelahnya setelah wafat pada 2005.
8. Pemakaman Putri Diana (Inggris, 1997)
Kematian mendadak "Putri Rakyat" memicu gelombang duka global. 2.000 orang menghadiri pemakaman di Westminster Abbey, sementara miliaran menyaksikannya lewat televisi. Prosesi pemakamannya memperlihatkan keintiman mendalam dengan rakyat, termasuk pemandangan mengharukan Pangeran William dan Harry berjalan di belakang peti jenazah ibunda mereka.
9. Pemakaman Paus Yohanes Paulus II (Vatikan, 2005)
Paus Yohanes Paulus II, salah satu pemimpin Gereja Katolik paling berpengaruh, wafat pada 2005. Jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus sebelum upacara akbar di Lapangan Santo Petrus yang dihadiri jutaan peziarah dan ratusan kepala negara. Dunia menyaksikan penguburannya melalui siaran televisi global.
10. Pemakaman Michael Jackson (AS, 2009)
Sang Raja Pop, Michael Jackson, meninggal mendadak dan dunia berduka. Upacara peringatan publik di Staples Center dihadiri selebritas besar dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia. Peti mati berlapis emas dan penghormatan emosional dari rekan-rekannya menandai pemakaman ini sebagai salah satu yang paling ikonik dalam sejarah budaya pop.
11. Pemakaman Nelson Mandela (Afrika Selatan, 2013)
Sebagai simbol perdamaian dan rekonsiliasi, Mandela dihormati dalam prosesi besar di Johannesburg dan pemakaman negara di desa asalnya, Qunu. 100 kepala negara hadir dalam penghormatan internasional yang luar biasa, memperlihatkan betapa mendalamnya pengaruh Mandela di seluruh dunia.
12. Pemakaman Paus Fransiskus (2025)
Pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025 di Vatikan menjadi salah satu momen paling bersejarah dan menyentuh dalam sejarah Gereja Katolik. Lebih dari 400.000 orang memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit biru cerah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus asal Argentina ini, yang telah memimpin Gereja selama 12 tahun.
Misa Requiem dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, dekan Kolegio Kardinal. Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok penuh kasih yang "selalu membungkuk untuk menyembuhkan luka manusia tanpa memandang latar belakang." Dalam homilinya, Re mengenang banyak momen penting kepemimpinan Paus, seperti kunjungan berani ke Irak dan misa bersejarah di perbatasan Meksiko-AS.
Upacara pemakaman Paus Fransiskus berlangsung jauh lebih sederhana dibandingkan dengan para paus sebelumnya. Berbeda dengan Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI yang dimakamkan di grotto Vatikan, di bawah Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus memilih untuk tidak dimakamkan di sana. Sesuai keinginannya, jenazahnya diarak melalui jalan-jalan Roma menuju Basilika Santa Maria Maggiore, tempat yang sangat berarti dalam hidupnya. Di sana, ia disemayamkan dalam makam sederhana yang hanya bertuliskan satu kata: "Franciscus”.
Peti matinya pun sangat sederhana, terbuat dari kayu polos tanpa ornamen emas atau lambang-lambang mewah seperti yang biasa digunakan pada pemakaman paus lain. Sepanjang Misa, peti mati itu tetap diletakkan di depan altar tanpa hiasan berlebihan, menegaskan sikap rendah hati dan kesederhanaan yang selalu ditunjukkan Paus Fransiskus selama hidupnya.
Meskipun sederhana, suasana pemakaman tetap penuh dengan keagungan spiritual. Doa-doa dalam berbagai bahasa, nyanyian Latin kuno seperti In Paradisum, dan penghormatan khusus dari para patriarkh Gereja Timur membuat upacara itu terasa mendalam. Ribuan umat bergabung dalam Litani Para Kudus, memohonkan para malaikat untuk membimbing jiwanya menuju Surga.