Inspirasi Model Gamis Soimah yang Unik dan Elegan dalam Balutan Tradisional

Liputan6.com, Jakarta Beberapa kali artis sekaligus komedian Soimah memposting fotonya yang tengah mengenakan model busana gamis. Setiap busana gamis yang ia kenakan menampilkan karakter dan nuansa berbeda, mencerminkan gaya personal Soimah yang kuat namun tetap menghormati nilai budaya dan estetika tradisional. Beragamnya desain menunjukkan keberanian dan kecintaannya terhadap kain-kain karya seniman lokal yang dipadupadankan dalam siluet gamis yang unik.

Gaya busana Soimah kerap menjadi sorotan karena menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern. Ia tak hanya mengenakan busana sebagai pelengkap penampilan, namun juga menjadikannya medium untuk menyampaikan penghargaan terhadap seni tekstil, khususnya batik dan kain bergambar tangan. Dalam banyak kesempatan, Soimah terlihat mengenakan kain dengan lukisan tangan yang dirancang ulang menjadi gamis mewah oleh desainer lokal ternama.

Selain pemilihan motif, model gamis yang ia kenakan juga memperlihatkan kebebasan berekspresi tanpa mengabaikan kesopanan. Siluet lebar, desain loose fit, serta kain yang jatuh memberikan kesan anggun sekaligus nyaman. Hal ini memperlihatkan bahwa gamis tak hanya cocok untuk acara formal dan keagamaan, tetapi juga dapat menjadi medium fashion statement yang kuat dan personal.

Berikut selengkapnya:

Pada foto pertama, Soimah mengenakan gamis berbahan sutera berwarna dominan oranye dengan motif lukisan penari yang sangat mencolok di bagian tengah. Gamis ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman kain @sugengwaskito_geebatik dan desainer @ekotjandra, yang berhasil mengemas lukisan klasik dalam wujud busana kaftan yang megah. Tekstur kain yang ringan dan jatuh menambah kesan mewah sekaligus nyaman.

Desainnya longgar dengan potongan kaftan yang memberikan keleluasaan gerak serta memperkuat visual lukisan sebagai elemen utama. Penempatan lukisan pada bagian dada hingga bawah busana terbilang strategis, memberikan efek teatrikal namun tetap elegan. Warna dasar yang cerah menjadikan lukisan penari terlihat menonjol, seolah hidup di atas permukaan kain.

Dalam caption, Soimah menyatakan kekagumannya atas karya tersebut dengan mengatakan bahwa karya Mas Sugeng tidak pernah gagal. Hal ini mencerminkan apresiasinya yang mendalam terhadap seni dan karya anak bangsa. Ia tampil percaya diri, membuktikan bahwa gamis bisa menjadi media ekspresi artistik yang tak kalah dari busana panggung atau couture.

Dalam potret lain, Soimah tampak mengenakan gamis berwarna kuning mencolok dengan lukisan abstrak yang menyelimuti seluruh bagian kain. Desain ini memiliki bentuk lebar ala kaftan tanpa potongan pinggang, yang memberi kesan santai namun tetap dramatis. Motif lukisan tetap utuh tanpa terganggu oleh potongan kain, menjadikannya seperti galeri berjalan.

Ia menyebut bahwa gamis ini adalah hasil ide pribadi sebagai bentuk cinta terhadap karya Sudjiwo Tejo. Dalam caption-nya, ia juga menyinggung pentingnya menjaga keutuhan lukisan pada kain saat dijadikan busana. Pilihan untuk membuat gamis daripada sarung juga menjadi bentuk ekspresi feminin dan personalnya sebagai anak perempuan sang seniman.

"dengan bangganya saya, yg ngaku2 sebagai #anakwadon mbah @president_jancukers maka sarung ini saya bikin gamis tanpa menghilangkan lukisan sedikitpun supaya tetap utuh untuk berlebaran, karna nek tak nggo sarungan bojoku nganggo opo, wong le ngirim mung siji, lha aku wadon sing paling ayu nengomah, maka aku pake sendiri untuk menyelimuti tubuhku yg indah ini di hari lebaran" tulis Soimah dalam caption unggahannya.

Kombinasi warna kuning yang menyala dan garis lukisan yang tajam memberi kesan dinamis dan ceria. Busana ini menggambarkan karakter Soimah yang berani, ekspresif, dan tak ragu menampilkan kebudayaan dalam format fashion yang unik.

Soimah juga mengenakan gamis hitam dengan ilustrasi artistik besar di bagian depan—sekilas tampak seperti wajah atau topeng dengan warna merah menyala yang kontras. Gamis ini kembali merupakan karya Mas Sugeng dengan akun instagram @sugengwaskito_geebatik yang memang dikenal dengan ciri khas lukisan tangan di atas kain. Potongan gamisnya menyerupai kaftan dengan bagian lengan lebar.

Gamis ini tampak seperti kombinasi antara busana kontemporer dan elemen teatrikal. Dominasi warna hitam membuat motif lukisan tampak semakin mencolok, memberikan kesan misterius dan kuat. Sangat cocok untuk perempuan dengan kepribadian tegas seperti Soimah, yang tak segan menampilkan sisi artistiknya dalam balutan busana.

Soimah hanya menulis singkat di caption bahwa gamis ini adalah karya Mas Sugeng, menandakan kebanggaan sekaligus kepercayaan akan estetika sang seniman. Pilihan busana ini menegaskan bahwa gamis bisa menjadi medium komunikasi visual yang kuat, bukan sekadar pakaian.

Selain mengenakan gamis dengan model unik, Soimah juga tampil dengan gamis hitam panjang dengan model simpel yang cocok untuk daily. Seperti saat momen Idulfitri lalu, Ia tampak memakai gamis dengan desain A-line yang longgar, dipadukan dengan hijab putih yang menciptakan kontras elegan. Tanpa ornamen mencolok, kekuatan busana ini justru terletak pada siluet bersih dan potongan minimalisnya.

Warna hitam memberi kesan formal dan anggun, sangat cocok untuk momen seperti silaturahmi lebaran di kampung halaman. Bahan gamis tampak ringan dan tidak kaku, memperkuat kenyamanan dalam mobilitas. Ini membuktikan bahwa Soimah tidak hanya mengandalkan motif mencolok, namun juga memahami kekuatan desain sederhana untuk konteks sosial tertentu.

Caption yang ditulisnya berisi ucapan syukur bisa bersilaturahmi dengan mbah kakung, menambah nilai emosional dari foto tersebut. Tampilan busana ini membuktikan bahwa gamis hitam pun bisa menjadi pilihan istimewa ketika didesain dengan porsi dan proporsi yang tepat.

Foto kedua memperlihatkan Soimah bersama keluarga dalam balutan busana putih, menandakan momen sakral dan penuh kekeluargaan. Gamis yang dikenakan Soimah kali ini lebih sederhana, berwarna putih polos dengan model straight cut yang longgar. Ia memadukannya dengan kerudung hitam yang memberi kontras klasik.

Gamis ini tidak menonjolkan ornamen atau motif, namun justru menyampaikan kesan anggun dan bersih. Potongannya longgar tanpa banyak detail, yang membuatnya cocok untuk suasana keluarga dan silaturahmi. Busana ini seolah mengedepankan nilai kesederhanaan yang tetap elegan, sesuai dengan tema kebersamaan dalam foto tersebut.

Dalam caption, Soimah dengan gaya khasnya menceritakan betapa sulitnya mengatur sesi foto keluarga agar semuanya tampak serius. Nuansa foto ini memperlihatkan sisi personal dan domestik dari Soimah, serta menegaskan bahwa model gamis yang sederhana pun bisa tampil memukau ketika dikenakan dengan penuh kepercayaan diri.

"rekane foto keluarga, jeprat jepret akeh puol, tapi ono cah siji sing ratau serius fotone, wis ngene iki kabeh hasile, jian." tulisnya dalam kolom keterangan di unggahannya.

1. Apa yang membuat gamis Soimah terlihat unik dan menarik?

Karena ia memilih gamis dengan desain personal dan artistik, sering kali memanfaatkan lukisan tangan di atas kain sutera yang diubah menjadi busana bernilai seni tinggi.

2. Siapa seniman di balik motif gamis Soimah?

Sebagian besar gamis bermotif lukisan Soimah merupakan karya dari @sugengwaskito_geebatik, yang bekerja sama dengan desainer seperti @ekotjandra.

3. Apakah gamis yang dikenakan Soimah cocok untuk acara formal?

Sangat cocok. Bahkan beberapa desain gamisnya memiliki nuansa couture dengan kesan megah dan elegan, menjadikannya ideal untuk acara penting dan sakral.

4. Apakah gamis-gamis tersebut bisa dibeli oleh publik?

Belum ada informasi pasti, tetapi karya dari @sugengwaskito_geebatik biasanya bersifat eksklusif dan dibuat secara khusus, kemungkinan besar harus pre-order atau pesanan pribadi.

5. Apa pesan yang ingin disampaikan Soimah melalui gaya berpakaiannya?

Soimah menunjukkan bahwa busana bisa menjadi media ekspresi budaya, karakter, dan penghormatan terhadap seni lokal, sekaligus tetap tampil elegan dan percaya diri.