Simpan Daging Kurban Salah, Bisa Picu Diabetes? Ini Cara Tepatnya

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta Setiap momen Idul Adha, masyarakat Indonesia disibukkan dengan pembagian dan penyimpanan daging kurban. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa cara penyimpanan yang salah dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Salah satunya adalah anggapan yang beredar bahwa daging yang disimpan tidak benar dapat memicu penyakit seperti diabetes? Lantas apakah benar?

Selain itu, terdapat kemungkinan pembusukan yang berpotensi menyebabkan keracunan atau gangguan metabolisme jika daging tetap dikonsumsi. Maka, penting bagi masyarakat memahami bahwa risiko kesehatan lebih berasal dari kualitas daging yang menurun akibat penyimpanan yang tidak tepat, bukan karena daging itu sendiri.

Agar tidak terjebak dalam mitos dan salah kaprah, penting untuk mengetahui langkah-langkah menyimpan daging kurban dengan benar. Artikel ini membahas cara pemotongan hingga pembekuan daging, demi menjamin keamanan dan kualitas konsumsi. Jangan sampai daging kurban yang seharusnya menjadi berkah justru menimbulkan masalah kesehatan. Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6 selengkapnya.

1. Cuci Daging Kurban? Tunda Dulu Sebelum Disimpan

Dikutip dari teknologiveteriner.sv.ugm.ac.id, banyak orang langsung mencuci daging kurban sebelum menyimpannya ke dalam kulkas. Namun, ini justru berisiko membuat daging cepat rusak. Air yang terserap ke dalam serat daging dapat mempercepat proses oksidasi dan pembusukan. Sebaiknya, daging disimpan dalam keadaan kering sebelum dimasukkan ke dalam freezer.

Setelah proses penyembelihan dan pemotongan, biarkan daging berada pada suhu ruang selama 2–4 jam agar proses rigor mortis selesai. Ini membantu tekstur daging tetap optimal ketika dimasak. Jangan langsung membungkus dan menyimpannya dalam wadah tertutup karena bisa meningkatkan kelembapan yang menjadi pemicu tumbuhnya bakteri.

Penyimpanan awal yang ideal dilakukan dengan membagi daging sesuai porsi konsumsi harian, kemudian membungkusnya menggunakan plastik food grade atau ziplock. Hindari menggunakan kantong kresek hitam yang bisa menimbulkan reaksi kimia berbahaya. Menunda mencuci daging hingga waktu memasak merupakan keputusan paling tepat untuk menjaga mutunya.

2. Daging Harus Masuk Kulkas Secepatnya? Ini Batas Aman Suhunya

Mitos bahwa daging harus langsung dimasukkan ke kulkas secepatnya perlu diluruskan. Faktanya, suhu ruangan yang digunakan untuk mendinginkan daging harus dikontrol agar tidak menimbulkan pembusukan dini. Daging yang baru disembelih masih dalam kondisi hangat, dan jika langsung dimasukkan ke kulkas dapat menurunkan suhu lemari es secara drastis.

Pendinginan yang terlalu cepat tanpa proses adaptasi suhu dapat menimbulkan efek buruk pada struktur protein daging. Suhu ideal untuk menyimpan daging segar di kulkas adalah 2o - 5o derajat Celsius, dan dalam freezer minus 18 derajat Celsius. Bila suhu tidak tercapai, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat, mempercepat proses pelapukan.

Bila hendak menyimpan dalam jumlah besar, pastikan kapasitas kulkas atau freezer cukup. Jangan menumpuk daging hingga kulkas tidak mampu menjaga kestabilan suhu. Mengatur ventilasi udara dalam lemari pendingin juga penting agar sirkulasi dingin merata dan menjaga kualitas daging tetap baik selama masa penyimpanan.

3. Hindari Kontaminasi Silang, Pisahkan Daging dari Bahan Lain

Sering kali masyarakat menyimpan daging kurban bersama dengan bahan makanan lain di kulkas. Ini dapat menimbulkan kontaminasi silang yang berbahaya. Daging mentah dapat membawa bakteri patogen seperti E. coli atau Salmonella yang bisa menyebar ke makanan siap saji atau bahan makanan lain yang tidak dimasak.

Pisahkan daging kurban ke dalam wadah kedap udara yang tidak bocor, lalu tempatkan di rak paling bawah agar cairannya tidak menetes ke makanan lain. Idealnya, daging mentah tidak boleh bersentuhan langsung dengan produk olahan atau makanan matang untuk menghindari kontaminasi silang.

Selain itu, bersihkan area penyimpanan di kulkas secara berkala. Gunakan cairan pembersih makanan atau cuka putih untuk membunuh bakteri tanpa meninggalkan residu kimia. Kebersihan peralatan seperti pisau dan talenan yang digunakan untuk memotong daging juga harus dijaga, jangan sampai menyebabkan infeksi lintas makanan.

4. Perhatikan Lama Penyimpanan, Daging Tak Bisa Dibekukan Terlalu Lama

Daging kurban memang bisa disimpan lama dalam freezer, tetapi bukan berarti bisa disimpan tanpa batas waktu. Berdasarkan standar keamanan pangan, daging merah sebaiknya tidak disimpan lebih dari 12 bulan dalam freezer bersuhu -18°C. Setelah itu, kualitas daging akan menurun drastis baik dari sisi rasa maupun gizinya.

Daging yang dibekukan terlalu lama akan mengalami freezer burn, yaitu perubahan warna dan rasa akibat kristalisasi es. Kondisi ini akan menurunkan kualitas konsumsi dan tekstur. Untuk menghindari hal ini, gunakan pembungkus rapat tanpa udara dan labeli setiap paket daging dengan tanggal penyimpanan.

Selalu prioritaskan metode “first in, first out” dalam mengambil stok daging. Ini berarti daging yang masuk lebih dulu harus digunakan terlebih dahulu. Hindari membuka freezer terlalu sering karena akan menurunkan suhu dan mempercepat pencairan yang merusak struktur protein daging. Pemahaman ini sangat penting agar daging kurban tetap layak konsumsi selama berbulan-bulan.

5. Benarkah Simpan Daging Salah Picu Diabetes? Ini Penjelasan Medisnya

Isu bahwa penyimpanan daging yang salah dapat memicu diabetes sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Diabetes disebabkan oleh gangguan metabolisme insulin, bukan karena konsumsi daging secara langsung. Namun, kualitas daging yang menurun akibat salah simpan memang bisa berdampak pada kesehatan secara umum.

Ketika daging membusuk, senyawa hasil dekomposisi seperti amonia, histamin, dan zat besi bebas akan meningkat. Konsumsi daging dengan kondisi seperti ini bisa menyebabkan inflamasi atau peradangan ringan yang bila terjadi terus-menerus bisa memicu gangguan metabolisme. Meski demikian, kembali lagi, tidak ada kaitannya antara menyimpan daging di kulkas dengan pemicu diabetes pada tubuh.

Pada kasus ini, akar masalahnya bukan pada daging, melainkan pada cara penyimpanan yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting untuk meluruskan informasi bahwa daging kurban bukan penyebab diabetes, tetapi proses penyimpanannya yang harus dikontrol. Edukasi ini perlu terus disampaikan agar masyarakat tidak menghindari daging, tetapi memperbaiki cara menanganinya.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask Google)

1. Apakah daging kurban bisa menyebabkan diabetes?

Tidak. Daging kurban tidak menyebabkan diabetes. Diabetes terjadi akibat gangguan insulin, bukan karena konsumsi daging.

2. Apakah daging kurban harus langsung dimasukkan ke freezer?

Tidak. Daging sebaiknya didinginkan terlebih dahulu selama 2–4 jam di suhu ruang sebelum dibekukan.

3. Apa akibat menyimpan daging kurban terlalu lama?

Daging akan mengalami penurunan kualitas, freezer burn, dan potensi pembusukan jika disimpan lebih dari 6 bulan.

4. Mengapa daging tidak boleh dicuci sebelum disimpan?

Karena air mempercepat pembusukan. Daging lebih baik disimpan dalam keadaan kering dan bersih.

5. Apakah daging busuk bisa memicu penyakit?

Ya. Daging yang membusuk dapat mengandung senyawa toksik yang menyebabkan keracunan atau gangguan metabolisme.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|