Suka Nyemil Manis? Ini 5 Tanda Tubuh Diam-Diam Kelebihan Gula

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis memang sulit ditinggalkan. Baik itu kue, permen, minuman bersoda, atau kopi dengan tambahan gula, semuanya memberikan sensasi menyenangkan di lidah dan efek cepat meningkatkan energi. Namun di balik kenikmatannya, konsumsi gula berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh secara diam-diam.

Tubuh manusia sebenarnya tidak memerlukan terlalu banyak gula tambahan untuk berfungsi optimal. Gula yang berlebih dalam tubuh tidak hanya meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, tapi juga bisa menimbulkan gejala-gejala ringan yang sering kali diabaikan. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa gejala-gejala tersebut adalah sinyal tubuh yang sedang ‘protes’ karena kelebihan gula.

Jika kamu merasa sering tidak enak badan, mudah lelah, atau bahkan mudah marah, bisa jadi itu adalah tanda tubuh kelebihan asupan gula. Berikut ini 5 tanda umum yang sering muncul saat tubuh menerima gula terlalu banyak, meskipun tidak secara langsung terasa sebagai ‘penyakit’. Dengan mengenali tanda-tandanya, kamu bisa mulai mengatur ulang pola konsumsi gula agar tetap sehat.

1. Merasa Lelah Sepanjang Hari

Meski gula memberikan energi cepat, efeknya hanya sementara. Tubuh yang terlalu banyak menerima gula akan mengalami lonjakan dan penurunan kadar glukosa dalam darah secara drastis. Hal ini membuat seseorang merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

Perasaan lelah yang terus menerus tanpa sebab yang jelas bisa menjadi indikasi bahwa tubuhmu sedang mengalami sugar crash. Ini adalah kondisi ketika kadar gula darah menurun drastis setelah mengalami peningkatan tajam. Sugar crash menyebabkan tubuh sulit mempertahankan energi yang stabil sepanjang hari.

Penelitian yang dilakukan oleh Te Morenga et al. (2013) dalam BMJ menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi gula berkaitan erat dengan peningkatan berat badan dan penurunan energi, yang bisa memicu kelelahan kronis meski aktivitas fisik tidak meningkat.

2. Sering Merasa Haus Berlebihan

Haus yang terus-menerus adalah salah satu tanda klasik tubuh kelebihan gula. Ketika kadar glukosa dalam darah meningkat, tubuh akan mencoba mengeluarkannya melalui urine, yang mengakibatkan kehilangan cairan dalam jumlah besar.

Akibat dari kondisi ini adalah tubuh menjadi dehidrasi ringan, dan kamu merasa haus lebih sering dari biasanya. Rasa haus ini tidak selalu hilang hanya dengan minum air biasa karena akar masalahnya adalah gula darah, bukan kekurangan cairan semata.

Jika kamu merasa haus secara berlebihan padahal sudah cukup minum, sebaiknya cek kembali konsumsi gulamu sehari-hari. Gejala ini bisa menjadi pertanda awal gangguan metabolisme gula seperti pradiabetes atau diabetes tipe 2.

3. Sering Sakit Kepala Ringan

Sakit kepala ringan yang datang tiba-tiba bisa menjadi akibat dari fluktuasi kadar gula darah. Ketika gula darah meningkat dan kemudian turun secara cepat, otak menerima sinyal kekurangan pasokan energi.

Fluktuasi ini dapat memicu ketegangan pada pembuluh darah di otak dan menyebabkan rasa nyeri atau pusing ringan. Gejalanya sering kali diabaikan atau dianggap sebagai akibat kurang istirahat atau stres pekerjaan.

Studi oleh Lustig et al. (2012) menunjukkan bahwa konsumsi gula dalam jumlah besar dapat memicu proses inflamasi dan perubahan hormonal yang turut memengaruhi kerja otak dan pembuluh darah, termasuk timbulnya gejala seperti sakit kepala ringan.

4. Kulit Kering dan Gatal

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan kulit. Salah satu efeknya adalah menurunnya sirkulasi darah ke area kulit, yang membuat kulit menjadi kering dan terasa gatal.

Kondisi ini terjadi karena aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen terganggu oleh tingginya kadar glukosa. Selain itu, dehidrasi akibat sering buang air kecil karena kelebihan gula juga turut menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya.

Jika kamu merasa kulit sering kering padahal cuaca tidak ekstrem dan kamu sudah menggunakan pelembap, pertimbangkan untuk memeriksa kadar gula darahmu atau setidaknya kurangi asupan gula harian.

5. Sulit Fokus dan Mudah Lupa

Konsumsi gula berlebihan juga bisa memengaruhi fungsi kognitif. Kadar gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan fokus, sulit berkonsentrasi, bahkan merasa linglung sesaat.

Gula memang bahan bakar otak, tetapi kelebihannya justru bisa mengganggu keseimbangan kimia otak. Hal ini dapat memicu peradangan ringan yang berdampak pada memori jangka pendek dan kemampuan mengambil keputusan.

Jika kamu merasa sering lupa hal-hal sederhana atau sulit fokus saat bekerja, meskipun sudah cukup tidur, bisa jadi penyebabnya adalah kelebihan gula dalam tubuh.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Apa saja makanan yang secara tidak disadari mengandung banyak gula tambahan?

Banyak makanan kemasan seperti sereal, yogurt, saus salad, dan minuman olahraga mengandung gula tambahan yang cukup tinggi meskipun tidak terasa manis secara langsung.

2. Apakah gula dari buah juga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan?

Gula alami dalam buah (fruktosa) umumnya aman jika dikonsumsi dalam bentuk buah utuh, karena seratnya membantu memperlambat penyerapan. Namun, jus buah atau buah kering tetap bisa menjadi sumber gula tinggi jika dikonsumsi berlebihan.

3. Bagaimana cara sederhana mengurangi asupan gula harian?

Mulailah dengan mengganti minuman manis dengan air putih, mengurangi makanan olahan, dan membaca label nutrisi untuk memantau kandungan gula dalam produk.

4. Apakah semua orang mengalami tanda-tanda yang sama saat kelebihan gula?

Tidak selalu. Tanda-tanda bisa berbeda tergantung metabolisme masing-masing orang, tetapi gejala umum seperti mudah lelah, haus berlebih, dan sulit fokus sering dialami.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|