6 Rumah Hidroponik Sederhana di Rumah, Jadi Pilihan Tepat untuk Bercocok Tanam di Era Modern

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Di tengah keterbatasan lahan perkotaan, bercocok tanam tetap bisa dilakukan dengan cara modern dan hemat tempat. Salah satu solusinya adalah membangun rumah hidroponik sederhana yang tidak memerlukan area luas. Teknik ini memungkinkan tanaman tumbuh subur dengan bantuan air bernutrisi, tanpa media tanah. 

Masyarakat mulai melirik sistem pertanian hidroponik sebagai alternatif hijau di lingkungan rumah. Memanfaatkan sudut halaman atau atap yang terbengkalai bisa diubah menjadi rumah hidroponik sederhana dengan hasil produktif. Bahkan, berbagai jenis sayuran daun dapat tumbuh maksimal tanpa perlu perawatan rumit. 

Banyak orang kini mencoba merancang sendiri struktur tanam hidroponik dengan alat-alat sederhana dan mudah ditemukan. Tanpa perlu biaya besar, rumah hidroponik sederhana dapat dibangun menggunakan bahan bekas seperti botol plastik, rak kayu, atau pipa PVC. Selain menambah estetika rumah, solusi ini turut mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Kehadiran rumah hidroponik sederhana tidak hanya menciptakan ruang hijau di sekitar tempat tinggal, tetapi juga memberi nilai tambah dari segi ekonomi. Sayuran segar dapat dipanen setiap pekan, membantu mengurangi pengeluaran harian. Dengan perawatan ringan dan hasil yang stabil, sistem ini patut dipertimbangkan bagi siapa saja yang ingin memulai pertanian skala rumahan.

Berikut ini beberapa rekomendasi rumah hidroponik sederhana yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/6/2025).

Wisata kebun hidroponik ini menyuguhkan tempat rekreasi sekaligus wahana edukatif. Di lokasi ini, wisatawan tidak hanya dimanjakan oleh pemandangan hijau sayuran dengan udara segar khas pegunungan, namun bisa mendapatkan informasi bagaimana berkebun ...

1. Rumah Hidroponik Mini dari Rak Bertingkat

Salah satu bentuk rumah hidroponik sederhana yang paling mudah dibuat adalah menggunakan rak bertingkat. Rak dapat terbuat dari bahan logam ringan seperti besi atau material plastik yang cukup kuat menopang instalasi. Setiap tingkat pada rak bisa diisi dengan pipa paralon atau wadah baki datar untuk menampung sistem tanam seperti NFT (Nutrient Film Technique), di mana aliran air bernutrisi akan mengalir tipis menyentuh akar tanaman secara kontinu. Model ini sangat cocok ditempatkan di area terbatas seperti teras depan, sudut pekarangan, atau lorong rumah karena tidak memakan banyak ruang.

Keunggulan: Hemat tempat, terjangkau dari segi biaya, dan sangat sesuai untuk pemula yang ingin mulai bertani secara praktis.

2. Greenhouse Hidroponik dari Rangka Besi dan Terpal UV

Desain rumah hidroponik berikutnya bisa dikembangkan dalam bentuk greenhouse mini, dibangun dari rangka besi hollow, pipa PVC, atau bahkan bambu yang kuat dan ringan. Seluruh kerangka kemudian dilapisi plastik UV transparan untuk menjaga tanaman dari paparan langsung sinar matahari berlebihan dan curah hujan yang tidak menentu. Di dalamnya, bisa diterapkan sistem hidroponik seperti DFT (Deep Flow Technique) atau metode rakit apung, tergantung kebutuhan. Model ini ideal untuk pekarangan rumah dengan intensitas cahaya tinggi. 

Keunggulan: Memberikan perlindungan optimal terhadap cuaca ekstrem serta menjaga kelembapan dan suhu ruangan agar stabil.

3. Hidroponik Gantung di Dinding Rumah

Jika kamu memiliki area dinding kosong di halaman, pagar, atau tembok belakang rumah, kamu bisa memanfaatkannya sebagai media instalasi hidroponik gantung. Caranya adalah dengan menyusun pipa paralon secara horizontal dan bertingkat, lalu lubangi pipa tersebut untuk menanam sayuran seperti selada atau bayam. Sistem ini dapat menggunakan teknik wick atau NFT tergantung pada aliran air dan ukuran tanaman. Desain vertikal seperti ini sangat cocok untuk hunian dengan keterbatasan lahan.

Keunggulan: Tidak memerlukan area horizontal, estetis untuk dekorasi taman, serta mampu meningkatkan kualitas udara sekitar rumah.

4. Kebun Hidroponik dalam Kotak Kayu Daur Ulang

Bagi kamu yang menyukai konsep rustic atau ingin memanfaatkan barang bekas, rumah hidroponik mini dapat dibuat dari kotak kayu atau peti bekas. Bagian dalam kotak dilapisi plastik tahan air agar mampu menampung larutan nutrisi. Tanaman kemudian ditanam dalam netpot yang dipasang di atas potongan styrofoam mengapung. Sistem ini cukup sederhana dan bisa dipindahkan ke mana saja, termasuk ke area yang memiliki pencahayaan terbaik di rumah. 

Keunggulan: Mudah dibuat, ramah lingkungan karena menggunakan material daur ulang, dan cocok untuk belajar sistem rakit apung secara praktis.

5. Tenda Hidroponik Indoor (DIY Grow Tent)

Untuk kamu yang tinggal di wilayah padat dengan cahaya matahari terbatas, membuat rumah hidroponik indoor bisa menjadi solusi terbaik. Tenda dapat dibentuk dari kerangka pipa PVC lalu ditutup menggunakan kain silver atau foil reflektif untuk mengoptimalkan pantulan cahaya. Agar tanaman tetap bisa berfotosintesis, tambahkan lampu grow light LED yang diatur sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan tanaman. Tenda ini ideal diletakkan di dalam rumah, garasi, atau gudang kecil. 

Keunggulan: Cocok untuk ruangan tertutup atau rumah dengan akses sinar matahari terbatas, mudah dikontrol suhu dan pencahayaannya.

6. Rumah Hidroponik di Atap Rumah

Memanfaatkan atap rumah yang kosong dan terbuka sebagai tempat menanam dengan sistem hidroponik juga sangat efektif. Buatlah struktur sederhana dari material ringan seperti aluminium hollow atau besi galvanis agar tahan terhadap cuaca. Tambahkan naungan berupa plastik UV atau kanopi transparan untuk melindungi tanaman dari hujan deras. Sistem DFT atau NFT sangat cocok diterapkan di sini karena mudah dirakit. Area atap biasanya memiliki pencahayaan maksimal yang dibutuhkan tanaman. 

Keunggulan: Mengoptimalkan lahan mati, mendapatkan hasil panen melimpah, serta menjaga suhu lingkungan rumah lebih sejuk berkat keberadaan tanaman.

FQA Seputar Rumah Hidroponik Sederhana

1. Apa itu rumah hidroponik sederhana?

Rumah hidroponik sederhana adalah struktur kecil atau area tertentu yang dirancang untuk menanam tanaman tanpa tanah, menggunakan larutan nutrisi dan media tanam alternatif. Biasanya dibuat dari bahan yang mudah ditemukan seperti pipa PVC, botol plastik, atau rak kayu, dan cocok diaplikasikan di rumah dengan lahan terbatas.

2. Apakah rumah hidroponik sederhana bisa dibuat di dalam ruangan?

Bisa. Dengan bantuan pencahayaan buatan seperti grow light LED, rumah hidroponik sederhana dapat dibangun di area indoor seperti sudut dapur, garasi, atau balkon tertutup. Kunci keberhasilannya terletak pada sirkulasi udara, suhu stabil, dan pencahayaan yang cukup.

3. Berapa biaya membangun rumah hidroponik sederhana skala rumahan?

Biaya bisa disesuaikan dengan bahan dan ukuran. Untuk skala kecil, kisaran modal awal sekitar Rp200.000–Rp500.000 sudah cukup untuk membeli pipa, pompa, nutrisi, dan benih. Jika ingin lebih ekonomis, penggunaan bahan bekas seperti botol air mineral juga sangat membantu menekan pengeluaran.

4. Apa jenis tanaman terbaik untuk rumah hidroponik sederhana?

Tanaman daun seperti selada, kangkung, bayam, dan sawi sangat cocok untuk sistem hidroponik sederhana. Selain cepat tumbuh, jenis ini tidak memerlukan ruang tanam yang dalam dan mudah dirawat. Untuk pemula, selada menjadi pilihan populer karena masa panennya singkat.

5. Apakah rumah hidroponik sederhana cocok untuk pemula?

Sangat cocok. Karena skalanya kecil dan sistemnya mudah dikontrol, pemula bisa belajar mengenali kebutuhan air, nutrisi, dan pencahayaan tanpa tekanan. Bahkan kesalahan kecil dalam proses awal bisa menjadi pengalaman berharga sebelum beralih ke sistem yang lebih besar.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|