7 Olahan Daging Kurban Enak Favorit yang Bisa Picu Kolesterol & Asam Urat, Lengkap dengan Solusi Sehat

1 day ago 12

Berikut adalah daftar tujuh olahan daging kurban enak yang perlu Anda waspadai karena berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dan asam urat:

1. Rendang

Rendang adalah masakan khas Indonesia yang sangat populer. Namun, proses memasak rendang yang menggunakan santan kental dalam jumlah banyak dan waktu yang lama dapat meningkatkan kadar lemak jenuh secara signifikan. Proses memasak yang panjang ini secara efektif mengkonsentrasikan sejumlah besar lemak jenuh dari santan ke dalam hidangan akhir.

Dalam 100 gram rendang, terkandung sekitar 7,9 gram lemak. Santan sendiri mengandung sekitar 21 gram lemak jenuh per 100 gram. Lemak jenuh inilah yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Gulai Jeroan

Gulai jeroan merupakan kombinasi yang kurang sehat karena menggabungkan santan kental dengan jeroan. Santan mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol LDL, sementara jeroan mengandung purin dan kolesterol yang dapat memicu asam urat dan memperparah kadar kolesterol.

Beberapa variasi gulai jeroan bahkan menggunakan otak atau babat, yang semakin meningkatkan kandungan kolesterol dan purin. Konsumsi gulai jeroan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan asam urat.

3. Sate Gajih

Sate yang dibakar dengan banyak lemak atau disisipi gajih (lemak padat), dan disajikan dengan bumbu kacang yang juga mengandung minyak, dapat secara signifikan meningkatkan asupan lemak jenuh dan kalori. Daging kambing sendiri mengandung 75 mg kolesterol per 100 gram, sementara daging sapi sirloin mengandung 90 mg kolesterol per 100 gram.

Seratus gram sate kambing dapat mengandung 211 kkal energi, 4.9 gram lemak, dan 41.7 gram protein. Namun, perlu dicatat bahwa gajih atau lemak daging merah tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat dan kolesterol tinggi.

4. Sop Buntut

Sop buntut dan sop kaki seringkali dianggap sebagai hidangan yang menyehatkan karena kuahnya yang bening. Namun, sop ini umumnya menggunakan bagian kaki yang banyak mengandung lemak dan jeroan seperti kikil dan babat. Kuahnya pun seringkali diperkaya dengan susu atau santan untuk menambah kekentalan dan rasa gurih.

Kikil sapi yang dimasak mengandung kolesterol mendekati 80 mg per 100 gram penyajian dan kalori cukup tinggi (310 kkal) dengan 20 gram lemak total. Sumsum tulang sapi juga sangat tinggi kolesterol (119 mg per 100 gram) dan lemak (19,5 gram per 100 gram). Jeroan dan lemak daging merah (gajih) tidak disarankan untuk penderita kolesterol dan asam urat tinggi. Daging kambing juga mengandung purin yang cukup tinggi.

5. Tongseng

Meskipun kuahnya tidak selalu bersantan kental, beberapa resep tongseng masih menggunakan sedikit santan atau minyak yang cukup banyak untuk menumis. Selain itu, tongseng seringkali disajikan dengan lemak atau gajih daging yang menambah asupan lemak.

Seratus gram tongseng dapat mengandung 169 kkal energi, 11,83 gram lemak total, 8,935 gram lemak jenuh, dan 25 mg kolesterol. Konsumsi tongseng yang mengandung santan cenderung memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi. Menggoreng atau menumis daging dengan minyak juga akan meningkatkan kadar lemak jenuh. Gajih atau lemak daging merah secara khusus tidak disarankan untuk penderita asam urat dan kolesterol tinggi.

6. Empal Gentong

Beberapa variasi empal gentong atau empal asem bisa menggunakan santan atau lemak dalam kuahnya, yang berkontribusi pada profil nutrisi yang kurang sehat. Empal gentong, meskipun kaya protein dan zat besi dari daging sapi serta rempah-rempah dengan sifat anti-inflamasi, juga mencatat bahwa santan menyumbang lemak dan kalori yang signifikan.

Satu porsi empal gentong bisa mencapai 400-500 kalori. Adanya konsep "Empal Gentong Sehat" menunjukkan bahwa modifikasi untuk versi yang lebih sehat adalah mungkin. Resep empal gentong tradisional memang menggunakan santan.

7. Bakso Olahan

Bakso olahan seringkali dicampur dengan lemak tambahan atau jeroan untuk meningkatkan tekstur dan rasa. Kuah bakso yang gurih juga bisa mengandung lemak hasil rebusan tulang dan daging, serta garam tinggi. Daging olahan seperti bakso mengandung lemak jenuh dan garam yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Seratus gram bakso sapi mengandung 74 mg kolesterol. Pilihan bakso sehat meliputi bakso ikan, bakso ayam tanpa kulit, bakso nabati (tahu, tempe, seitan), dan bakso rendah garam. Penggunaan daging tanpa lemak dan penggantian tepung terigu dengan tepung gandum juga disarankan untuk membuat bakso lebih sehat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|