7 Rekomendasi Jenis Kambing untuk Kurban yang Baik, Sesuai Syarat dan Sehat

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Idul Adha, umat Muslim mulai mencari hewan kurban yang sesuai syariat dan sehat untuk disembelih. Kambing menjadi salah satu pilihan favorit selain sapi, karena harganya lebih terjangkau dan cocok untuk individu atau keluarga kecil.

Namun, memilih kambing untuk kurban tak bisa sembarangan. Selain memenuhi syarat usia dan kesehatan, jenis kambing juga memengaruhi kualitas daging serta ketersediaannya di pasaran.

Berikut 7 jenis kambing yang direkomendasikan untuk kurban—semuanya memenuhi kriteria baik, mudah diperoleh, dan memiliki keunggulan tersendiri dalam hal ukuran, perawatan, serta nilai jual.

1. Kambing Kacang: Lokal, Tahan Segala Cuaca

Kambing kacang adalah jenis kambing lokal Indonesia yang paling mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan. Ukurannya memang lebih kecil, tapi dagingnya cukup padat dan perawatannya sangat mudah.

Kambing ini memiliki tubuh ramping, telinga tegak, dan warna bulu bervariasi. Karena adaptif terhadap lingkungan tropis, kambing kacang jarang terserang penyakit.

Ideal untuk kurban karena banyak tersedia, mudah diurus, dan tidak memerlukan perawatan khusus menjelang penyembelihan.

2. Kambing Peranakan Etawa (PE): Postur Besar, Populer di Jawa

Jenis ini merupakan hasil persilangan kambing Etawa (asal India) dengan kambing lokal Indonesia. Ciri khasnya adalah tubuh tinggi besar dan telinga panjang menggantung.

Daging kambing PE cukup banyak, dan penampilannya sangat cocok sebagai hewan kurban yang "kelihatan besar". Biasanya digunakan juga sebagai kambing kontes di beberapa daerah.

Kambing PE banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga mudah diakses oleh masyarakat sekitar.

3. Kambing Jawarandu: Campuran PE dan Kacang

Kambing Jawarandu adalah hasil persilangan antara kambing PE dan kambing kacang. Bentuk tubuhnya menengah—tidak terlalu besar, tapi juga tidak kecil.

Jenis ini banyak dipilih untuk kurban karena harganya relatif lebih terjangkau dibanding PE murni, namun tetap memiliki kualitas daging yang bagus.

Kambing ini juga dikenal tahan penyakit dan cepat beradaptasi, cocok untuk dikurban oleh masyarakat urban maupun pedesaan.

4. Kambing Boer: Daging Tebal, Cocok untuk Kurban Premium

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan dikenal sebagai kambing pedaging unggul. Ciri khasnya adalah tubuh lebar, padat, dan warna bulu putih dengan kepala cokelat.

Boer sangat cocok dijadikan hewan kurban jika ingin menyumbang hewan berbobot tinggi. Dagingnya banyak dan empuk, meskipun harga kambing ini cenderung lebih mahal.

Karena perawatannya memerlukan perhatian khusus, kambing Boer lebih banyak dibeli dari peternakan khusus.

5. Kambing Saanen: Kombinasi Estetik dan Produktif

Meskipun lebih dikenal sebagai kambing perah, kambing Saanen juga layak dijadikan hewan kurban. Ukurannya besar, warna bulunya putih bersih, dan posturnya gagah.

Kambing Saanen memiliki karakteristik jinak dan tidak agresif, sehingga lebih mudah dikendalikan saat proses kurban. Jenis ini banyak dikembangkan di peternakan modern.

Jika memilih Saanen, pastikan usia dan kondisi fisiknya memenuhi syarat kurban—minimal satu tahun dan sehat tanpa cacat.

6. Kambing Senduro: Kambing Putih Lokal Berkualitas

Kambing Senduro berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Bentuk tubuhnya menyerupai kambing Etawa, tapi seluruh bulunya putih bersih dengan postur tinggi besar.

Jenis ini semakin populer sebagai pilihan kurban karena pertumbuhannya cepat dan kualitas dagingnya cukup baik. Estetikanya juga jadi nilai plus saat disumbangkan ke masjid atau panitia.

Senduro masih terbatas di beberapa wilayah, namun mulai dikembangkan lebih luas karena potensinya tinggi.

7. Kambing Sapera: Hasil Persilangan dan Produktif

Sapera merupakan kambing hasil persilangan kambing Saanen dan kambing PE. Memiliki tampilan elegan dengan tubuh panjang dan warna dominan putih atau campuran.

Jenis ini sering dijadikan kambing perah, tapi karena bobot tubuhnya besar dan sehat, bisa juga dijadikan pilihan kurban, terutama jika dipelihara dengan baik sejak awal.

Sapera menjadi pilihan alternatif bagi yang ingin kambing berdaging cukup banyak dengan tampilan menarik.

FAQ

1. Apa saja syarat kambing untuk kurban menurut syariat?

Usia minimal 1 tahun, sehat, tidak cacat (seperti buta, pincang, atau kurus), dan cukup gemuk.

2. Kambing lokal vs impor, mana yang lebih baik?

Keduanya baik asalkan memenuhi syarat. Kambing lokal lebih adaptif dan mudah didapat, sedangkan impor biasanya berbobot lebih besar.

3. Kapan waktu terbaik membeli kambing kurban?

Idealnya 1–2 minggu sebelum Idul Adha agar cukup waktu memantau kesehatannya dan memberi pakan tambahan.

4. Apakah kambing perah boleh untuk kurban?

Boleh, selama memenuhi syarat usia dan kesehatan. Misalnya kambing Saanen atau Sapera.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|