Liputan6.com, Jakarta Menjelang Idul Adha, banyak orang mulai mempersiapkan diri untuk menerima dan mengelola daging hasil kurban. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah cara menyimpan daging kurban di kulkas agar tetap segar dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Penanganan yang tepat sejak awal, akan sangat berpengaruh terhadap kualitas serta ketahanan daging selama penyimpanan.
Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui bahwa cara menyimpan daging kurban di kulkas tidak bisa dilakukan sembarangan. Beberapa langkah seperti tidak langsung mencuci daging sebelum dibekukan, membaginya dalam porsi kecil, dan menggunakan wadah tertutup bisa membantu menjaga kesegarannya. Kesalahan dalam proses ini berisiko menyebabkan bau tak sedap atau bahkan membuat daging cepat rusak.
Agar pemanfaatan hasil kurban lebih maksimal, penting memahami secara benar cara menyimpan daging kurban di kulkas dengan mengikuti panduan yang sesuai. Menata daging di dalam freezer dengan suhu yang stabil, memberi label tanggal penyimpanan, serta memperhatikan sirkulasi udara di dalam kulkas menjadi bagian dari upaya menjaga kualitas. Melalui langkah yang benar, stok daging bisa dinikmati dalam kondisi terbaik hingga berbulan-bulan.
Berikut ini beberapa cara menyimpan daging kurban di kulkas yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/5/2025).
Hari Raya Idul Adha tiba, berbagai rencana memasak daging kurban dipersiapkan. Mengolah daging, terutama daging kambing perlu dilakukan dengan benar agar masakan tidak muncul bau prengus. Simak tipsnya dalam video berikut ini.
1. Klasifikasikan Daging Berdasarkan Jenis dan Kebutuhan Pemakaian
Sebelum memasukkan daging ke dalam penyimpanan beku, sangat dianjurkan untuk memisahkan daging berdasarkan kategorinya, misalnya daging merah, jeroan, dan tulang. Selain itu, penting pula untuk mengelompokkan potongan daging sesuai dengan jumlah kebutuhan masak pada satu kali penggunaan, seperti dalam kemasan berisi 250 hingga 500 gram. Pendekatan ini bertujuan agar saat akan mengolah, Anda tidak perlu mencairkan seluruh isi paket sekaligus, yang dapat berdampak negatif terhadap kualitas daging yang masih tersisa.
Dengan metode pemisahan dan pembungkusan yang rapi menggunakan plastik atau wadah food-grade yang kedap udara, pengelolaan stok menjadi lebih efisien dan terorganisir dengan baik. Jeroan harus dipisahkan secara tegas dari daging biasa karena tingkat kecepatan pembusukannya yang jauh lebih tinggi, sehingga risiko kontaminasi silang dapat diminimalisir secara signifikan.
2. Hindari Mencuci Daging Sebelum Disimpan dalam Freezer
Meskipun secara visual daging terlihat bersih, melakukan pencucian sebelum memasukkannya ke dalam freezer justru berpotensi mempercepat pembusukan. Proses pencucian menyebabkan air terserap ke dalam serat daging dan membentuk kristal es saat pembekuan, yang akhirnya merusak tekstur dan konsistensi daging ketika dicairkan kembali. Oleh karena itu, simpanlah daging dalam keadaan segar tanpa melalui tahap pencucian terlebih dahulu. Bila diperlukan, bersihkan daging sesaat sebelum dimasak setelah proses pencairan selesai dilakukan. Jangan lupa, pastikan tangan dan peralatan yang digunakan dalam penanganan daging benar-benar steril agar kualitas rasa dan kesegaran daging tetap terjaga secara optimal.
3. Manfaatkan Plastik Vakum atau Wadah Kedap Udara untuk Penyimpanan
Penggunaan plastik biasa sering kali menyebabkan masuknya udara yang memicu fenomena freezer burn, yaitu bercak es yang merusak permukaan daging sehingga tekstur dan rasanya menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu, pemakaian plastik vakum atau wadah tertutup rapat yang khusus dibuat untuk penyimpanan makanan sangat dianjurkan.
Jika tidak memiliki alat vakum, cara alternatif adalah dengan menekan perlahan udara keluar dari kantong plastik sebelum menutupnya secara rapat. Jangan lupa untuk memberi label berupa tanggal penyimpanan agar Anda dapat mengontrol usia simpan daging dengan mudah. Teknik penyimpanan yang tepat ini bisa memperpanjang masa simpan daging hingga 3 sampai 6 bulan tanpa kehilangan kualitas.
4. Letakkan Daging di Zona Suhu Paling Stabil dalam Freezer
Freezer biasanya memiliki beberapa area dengan tingkat suhu yang berbeda-beda, di mana bagian terdalam atau bagian paling bawah umumnya memiliki suhu yang paling stabil dan dingin. Oleh karena itu, letakkanlah daging pada posisi ini dan hindari menaruhnya di dekat pintu karena sering terkena perubahan suhu akibat aktivitas membuka-tutup pintu. Suhu ideal penyimpanan adalah sekitar -18°C atau lebih rendah untuk menjaga kualitas dan mencegah berkembangnya mikroorganisme penyebab pembusukan. Pastikan pula daging tidak ditumpuk terlalu padat agar sirkulasi udara di dalam freezer tetap lancar dan pembekuan merata.
5. Terapkan Sistem FIFO (First In, First Out) dengan Label yang Jelas
Memberikan label pada setiap kemasan daging yang berisi informasi mengenai jenis, berat, serta tanggal penyimpanan sangat penting untuk mengelola stok dengan efisien. Sistem FIFO mendorong penggunaan bahan yang lebih dahulu disimpan agar lebih dahulu diolah, sehingga mencegah adanya daging yang menumpuk terlalu lama hingga mengalami penurunan mutu. Selain mengurangi risiko pemborosan, sistem ini juga memudahkan perencanaan menu harian tanpa harus membuka kemasan satu per satu, dan memastikan semua bahan dimanfaatkan secara maksimal.
6. Jangan Pernah Membekukan Ulang Daging yang Telah Dicairkan
Salah satu kesalahan fatal dalam penyimpanan adalah mengulangi proses pembekuan pada daging yang sudah dicairkan sebelumnya. Langkah ini dapat merusak struktur serat daging dan meningkatkan kadar kelembapan, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan bakteri berbahaya. Oleh karena itu, sebaiknya segera olah daging setelah proses pencairan, yang idealnya dilakukan secara perlahan di dalam rak paling bawah kulkas agar risiko kontaminasi dapat diminimalisir. Penataan daging dalam porsi kecil sejak awal bertujuan agar hanya jumlah yang diperlukan yang dicairkan, tanpa harus membuka seluruh stok sekaligus.
7. Pisahkan Penyimpanan Daging dari Bahan Makanan Lain untuk Menghindari Kontaminasi Silang
Karena daging mentah merupakan media potensial bagi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E.coli, penting untuk menyimpannya secara terpisah dari bahan makanan lain di dalam kulkas. Tempatkan daging di rak paling bawah agar cairan dari daging tidak menetes dan mencemari sayuran, buah, atau makanan matang yang rentan terkontaminasi. Upaya ini tidak hanya menjaga keamanan pangan tetapi juga menjaga kualitas dan kesegaran bahan makanan lain. Selain itu, tata letak yang baik juga berkontribusi pada efisiensi energi kulkas dan memperpanjang umur alat elektronik tersebut.
8. Pastikan Freezer Selalu Dalam Kondisi Bersih dan Teratur
Menjaga kebersihan interior freezer secara rutin sangat penting untuk mencegah timbulnya bau tak sedap dan penumpukan es yang bisa mengganggu kinerja mesin. Susun daging dan bahan makanan lain dengan rapi, sehingga sirkulasi udara dingin dapat berlangsung optimal dan suhu di dalam freezer tetap stabil. Penataan yang sistematis tidak hanya memudahkan pencarian bahan makanan tetapi juga membantu dalam menjaga kualitas setiap bahan tetap prima selama penyimpanan jangka panjang.