8 Model Rumah Idaman Sederhana di Desa Bersanding Hunian Orang Tua, Privasi Terjaga

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Memanfaatkan lahan sisa di samping rumah orang tua menjadi solusi cerdas untuk membangun rumah sendiri. Meski bersanding langsung, kamu tetap bisa menjaga privasi dengan desain rumah yang tepat. 

Hunian berdampingan ini bisa menjadi tempat tinggalmu saat ini atau disiapkan sebagai rumah masa depan untuk keluarga. Tak perlu membangun rumah mewah, model sederhana pun bisa tampil nyaman dan fungsional. 

Desain rumah yang menyatu dengan lingkungan desa memberi suasana tenang, sekaligus efisien dalam pengelolaan lahan. Privasi tetap terjaga berkat pemisahan ruang dan arah hadap bangunan yang dirancang matang. 

Rumah sederhana di desa ini juga cocok untuk generasi muda yang ingin mandiri namun tetap dekat dengan orang tua. Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang rumah idaman sederhana di desa bersanding hunian orang tua, Kamis (26/6/2025).  

1. Rumah Tumbuh Minimalis dengan Akses Terpisah

Model rumah tumbuh cocok buat kamu yang membangun rumah secara bertahap. Akses masuk yang terpisah dari rumah orang tua membuat privasimu tetap aman. 

Tata letak ruangan dirancang agar tidak bertabrakan dengan aktivitas rumah utama. Bahkan area dapur dan kamar bisa diposisikan membelakangi rumah induk. 

Dengan konsep minimalis, kamu tetap bisa menghadirkan hunian nyaman tanpa harus boros biaya di awal. Rumah ini juga fleksibel dikembangkan sesuai kebutuhan keluarga di masa depan. 

 2. Rumah L-Shape yang Memeluk Lahan

Rumah model L-shape atau huruf L sangat cocok untuk lahan yang menempel pada bagian samping atau belakang rumah orang tua. Desain ini memberi jarak alami antar bangunan. 

Bagian terbuka di tengah bisa dimanfaatkan sebagai taman kecil atau area jemur yang tidak mengganggu privasi. Bentuknya juga mengarahkan pandangan ke area sendiri, bukan ke rumah sebelah. 

Gaya rumah ini memberi kesan lega meski dibangun di lahan terbatas. Privasi tetap terjaga meski rumah berdampingan dalam satu pekarangan. 

 3. Rumah dengan Teras Depan Sendiri

Memiliki teras depan sendiri akan membuat rumahmu terasa mandiri meski berdiri di halaman orang tua. Area ini juga jadi pemisah alami dari hunian utama. 

Teras bisa difungsikan sebagai tempat santai atau tamu tanpa harus masuk ke ruang dalam. Hal ini menjaga ketenangan dan kenyamanan bersama. 

Dengan model seperti ini, kamu tetap bisa menikmati nuansa desa tanpa merasa tinggal “numpang” di rumah induk. Rumah jadi lebih personal dan tertata. 

 4. Rumah Dua Lantai Kompak di Samping Rumah Utama

Model dua lantai cocok untuk lahan yang sempit tetapi ingin ruang yang lebih fungsional. Bagian bawah bisa untuk ruang umum, dan atas untuk area pribadi. 

Bangunan ini memberi privasi maksimal tanpa butuh lahan luas. Posisi rumah bisa disesuaikan dengan sinar matahari agar tetap sejuk dan hemat energi. 

Meski dekat dengan rumah orang tua, aktivitas harian tidak akan saling terganggu. Kamu juga bisa menambah balkon sebagai pemisah visual dari rumah induk. 

 5. Rumah Bergaya Kontemporer dengan Sekat Taman

Rumah kontemporer menonjolkan garis sederhana dan material lokal yang cocok dengan nuansa desa. Sekat taman di antara dua rumah membuat batas alami tanpa tembok tinggi. 

Taman ini bisa berfungsi sebagai area hijau bersama atau sekadar pemanis pemandangan. Desain ini memperhalus transisi antar bangunan dengan tetap menjaga jarak. 

Dengan cara ini, kamu bisa hidup dekat keluarga tapi tetap memiliki ruang pribadi yang nyaman. Rumah pun terasa lebih adem dan menyatu dengan alam. 

6. Rumah Panggung Ringan Bersebelahan Rumah Tua

Rumah panggung dari material ringan seperti kayu atau baja ringan sangat cocok di desa. Selain cepat dibangun, desain ini tak merusak struktur tanah di samping rumah lama. 

Ketinggiannya memberi jarak visual dan suara dari hunian induk. Area bawah panggung bisa dimanfaatkan sebagai gudang atau tempat duduk santai.

Model ini cocok jika lahan basah atau rawan lembap. Kamu juga bisa membangun tanpa merusak pemandangan rumah orang tua yang mungkin masih bergaya tradisional.

7. Rumah Adaptasi Skandinavia Terbuka dan Fungsional

Skandinavia dikenal dengan desain terang dan terbuka. Gaya ini cocok buat rumah kecil di desa yang ingin tetap modern tapi hemat lahan.

Interior dibiarkan lapang tanpa banyak sekat untuk memberi kesan luas. Jendela besar memungkinkan cahaya alami masuk maksimal, menjaga sirkulasi udara tetap segar. 

Privasi tetap terjaga karena tata ruang menghadap ke dalam rumah, bukan ke arah rumah orang tua. Rumah terasa mandiri dan rapi. 

8. Rumah Gaya Industrial Sederhana Tapi Tangguh

Rumah industrial identik dengan material ekspos seperti semen dan besi, cocok untuk kamu yang ingin desain hemat tapi tahan lama. Rumah ini tampak modern tanpa butuh banyak ornamen. 

Letak bangunan bisa dibuat saling membelakangi rumah utama untuk menjaga privasi. Material kuat juga minim perawatan jangka panjang. 

Gaya ini cocok untuk kamu yang ingin tampilan berbeda dari rumah orang tua. Rumah sederhana tapi tetap tampil kokoh dan mandiri.  

FAQ: Inspirasi Rumah Idaman Sederhana di Desa

 1. Apakah membangun rumah berdampingan dengan orang tua melanggar privasi?

Tidak, asalkan desain rumahmu mengatur akses masuk, arah jendela, dan batas ruang secara terpisah.

2. Bisakah rumah sederhana tetap terlihat modern di desa?

Bisa, kamu bisa gunakan desain minimalis, skandinavia, atau industrial dengan sentuhan lokal agar tetap serasi dengan lingkungan.

3. Bagaimana cara menghemat biaya saat membangun rumah di samping rumah orang tua?

Manfaatkan material lokal, bangun rumah bertahap (rumah tumbuh), dan gunakan desain efisien tanpa banyak sekat.

4. Apakah rumah dua lantai aman untuk lahan sempit di desa?

Aman, asal pondasi kuat dan struktur bangunan disesuaikan dengan kondisi tanah.

5. Apa kelebihan rumah panggung dibanding rumah biasa di desa?

Rumah panggung cocok untuk lahan lembap, tidak butuh pengerukan besar, dan tetap menjaga aliran air alami di sekitar.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|