8 Rumah Sederhana Indonesia di Desa, Desin Modern dan Bikin Betah

11 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Rumah sederhana Indonesia di desa kini mengalami evolusi desain yang memadukan nilai tradisional, fungsionalitas, dan estetika modern. Hunian-hunian ini umumnya menggunakan material lokal seperti kayu atau bata ekspos, dirancang dengan sirkulasi udara baik dan pencahayaan alami yang optimal sebagai fitur utama agar terasa sejuk dan nyaman tanpa perlu AC atau penerangan berlebihan. Kebanyakan memegang prinsip less is more, sehingga tampilannya minimalis, ringan, dan ramah lingkungan. 

Melansir dari buku Rumah Etnik Modern di Lahan 60‑100 m² oleh Dani Indradi S. & Irene Noviana, menjelaskan bahwa gaya rumah etnik modern mengadopsi bentuk tradisional Jawa, Sunda, Bali, Betawi, dan Minang ke dalam struktur minimalis, sehingga tetap berakar budaya sekaligus terasa kekinian. Dengan pendekatan ini, desain yang sederhana namun kaya karakter justru menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan kesan hangat dan akrab di tengah lingkungan pedesaan. 

Dalam buku Indonesian Heritage 6: Arsitektur oleh Agoes Arismunandar; dkk, menjelaskan bahwa arsitektur tradisional Indonesia, dengan fondasi panggung, material alamiah, dan ventilasi silang, beradaptasi dengan iklim tropis serta budaya lokal, kini dipertahankan lewat integrasi desain modern. Inilah yang membuat konsep rumah sederhana Indonesia tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika kuat, menjadikannya tempat yang bikin betah dan elegan untuk hunian masa kini di desa. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Rabu (25/6/2025). 

Di rumah sederhananya di kawasan Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Ani Bing Sulastri dan anaknya sibuk mengkreasikan berbagai tanaman mini, yang ditempatkan pada pot yang imut (pot mini).

1. Rumah Kayu Klasik yang Hangat dan Alami

Rumah kayu klasik di desa selalu memancarkan kesan hangat dan natural yang sulit ditandingi oleh material modern. Dengan menggunakan kayu sebagai material utama, khususnya jenis kayu jati atau kayu lokal seperti merbau dan kamper, rumah ini tidak hanya estetis tapi juga kokoh dan tahan lama.

Sentuhan desain sederhana dengan aksen ukiran pada pintu dan jendela menghadirkan nuansa tradisional yang kental. Namun, kesan kuno tersebut dapat diseimbangkan dengan penggunaan elemen modern seperti pencahayaan LED tersembunyi atau bukaan kaca besar, sehingga tercipta harmoni antara gaya lama dan baru. Rumah ini cocok bagi keluarga yang ingin mempertahankan warisan lokal namun tetap mengikuti perkembangan zaman. 

2. Rumah Minimalis Modern yang Fungsional

Rumah minimalis modern mengedepankan nilai fungsionalitas tanpa mengorbankan estetika. Dengan garis desain yang bersih dan sederhana, rumah ini mudah dibangun dan hemat biaya, menjadikannya pilihan populer di desa yang lahannya luas. Konsep terbuka pada bagian dalam rumah menciptakan kesan lega dan nyaman, meski ukuran bangunan relatif kecil.

Material yang digunakan umumnya adalah batu bata ringan, beton ekspos, dan kayu untuk memperkuat kesan natural. Bukaan jendela besar dan ventilasi silang memungkinkan cahaya dan udara masuk secara optimal, menjadikannya rumah sehat dan ramah lingkungan. Rumah ini cocok untuk keluarga muda yang mencari gaya hidup praktis namun tetap elegan. 

3. Rumah Semi-Modern Atap Joglo

Perpaduan antara arsitektur tradisional Jawa dan elemen modern tercermin sempurna dalam rumah semi-modern dengan atap Joglo. Atap Joglo yang tinggi dan menjulang menjadi pusat perhatian karena bukan hanya estetis, tapi juga memiliki fungsi ventilasi alami yang baik. Rumah ini dipadukan dengan elemen dinding minimalis dari bata ringan berlapis cat netral serta jendela kaca besar untuk pencahayaan maksimal.

Teras terbuka yang luas di bagian depan atau samping rumah menciptakan ruang sosial yang menyatu dengan alam, cocok untuk menerima tamu atau berkumpul bersama keluarga. Ini adalah rumah ideal bagi mereka yang mencintai tradisi namun tidak ingin tertinggal dari gaya hunian masa kini. 

4. Rumah Bata Ekspos Modern

Rumah dengan bata ekspos memberikan karakter yang kuat dan otentik, menciptakan kesan hangat serta natural dalam satu tampilan yang bersahaja. Tanpa perlu dilapisi cat atau acian, dinding bata merah sengaja ditampilkan sebagai elemen estetis utama pada fasad dan interior rumah. Kombinasi ini menghadirkan visual rustic yang tetap bisa menyatu dengan gaya modern jika dipadukan dengan elemen kaca dan kayu.

Model ini cocok dibangun di desa karena mudah diaplikasikan menggunakan bahan lokal dan tidak memerlukan proses finishing yang rumit. Keunikan tampilannya membuat rumah terlihat menarik tanpa harus terlalu banyak dekorasi tambahan. Desain ini juga sangat hemat biaya dan memudahkan perawatan jangka panjang karena sifat material bata yang tahan terhadap cuaca.

Selain tampilan yang khas, rumah bata ekspos memiliki kemampuan menyerap panas dan melepaskannya secara perlahan, sehingga membantu menjaga kestabilan suhu dalam ruangan. Desain ini sangat sesuai bagi mereka yang ingin tampil berbeda namun tetap mempertahankan konsep sederhana, praktis, dan efisien di lingkungan pedesaan.

5. Rumah Subsidi Minimalis yang Terjangkau

Meski berukuran kecil dan tergolong rumah bersubsidi, rumah ini mampu tampil menarik dengan pendekatan desain minimalis modern. Penggunaan garis tegas dan permainan warna kontras seperti putih, abu-abu, dan hitam menjadikannya tidak membosankan. Denahnya dibuat efisien agar setiap ruang memiliki fungsi maksimal.

Fasad depan bisa ditambahkan elemen sederhana seperti roster beton atau kanopi ringan untuk memperkuat tampilan modern. Dengan biaya yang terjangkau, rumah ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat desa yang ingin memiliki hunian layak, estetis, dan nyaman tanpa perlu mengeluarkan anggaran besar. 

6. Rumah Joglo Halaman Luas yang Menyejukkan

Rumah Joglo yang berdiri di tengah halaman luas menyajikan kesan megah dan sejuk sekaligus. Pilar-pilar kayu besar menyangga atap berbentuk limasan yang tinggi, memungkinkan sirkulasi udara berjalan optimal. Halaman yang lebar, biasanya ditanami pohon rindang dan tanaman perdu, memperkuat kesan alami dan menyatu dengan alam.

Ruang tamu dibiarkan terbuka agar menjadi tempat berkumpul yang fleksibel. Rumah ini tak hanya menggambarkan kejayaan arsitektur tradisional Jawa, tetapi juga cocok untuk kehidupan desa yang masih dekat dengan alam dan komunitas sosial yang kuat. 

7. Rumah dengan Kombinasi Dinding Tembok dan GRC

Kombinasi antara dinding tembok bata ringan dan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) menjadikan rumah ini tampil praktis sekaligus estetis. Desainnya minimalis dengan nuansa rustic, yakni dinding bertekstur, jendela berbingkai gelap, dan lantai semen ekspos. GRC digunakan untuk mempercepat proses pembangunan, membuat rumah ini efisien dari segi waktu dan biaya.

Tampilan depan yang menggunakan warna netral seperti krem, abu-abu, atau putih menciptakan kesan hangat dan natural. Desain ini cocok untuk desa dengan gaya hidup tenang dan slow living, karena rumah ini memberi ruang untuk relaksasi dan kesederhanaan hidup. 

8. Rumah Desa Mewah Dua Tingkat

Rumah dua tingkat bergaya mewah di desa menunjukkan bahwa kemewahan tak harus berada di perkotaan. Dengan permainan warna seperti krem ataupun cokelat muda, rumah ini tampil elegan namun tetap menyatu dengan lingkungan sekitar. Arsitekturnya kompleks, dilengkapi dengan ornamen lis dinding, lengkungan pada jendela, serta balkon dengan kayu yang minimalis.

Di lantai bawah terdapat ruang tamu, dapur, dan kamar utama, sementara lantai atas digunakan untuk kamar tambahan dan ruang santai. Sebuah garasi dan taman kecil di depan menambah kenyamanan. Rumah ini cocok bagi keluarga besar atau pemilik usaha lokal yang ingin menggabungkan hunian dan kenyamanan dalam satu bangunan. 

Pertanyaan Umum Seputar Rumah Sederhana Indonesia 

1. Apa yang dimaksud dengan rumah sederhana Indonesia?

Jawaban: Rumah sederhana Indonesia adalah tipe hunian yang dibangun dengan desain efisien, biaya terjangkau, dan tetap mempertahankan unsur budaya atau kearifan lokal, seperti penggunaan material alami dan bentuk atap tradisional. 

2. Apa saja ciri khas rumah sederhana di desa Indonesia?

Jawaban: Ciri khasnya antara lain ukuran tidak terlalu besar, menggunakan material lokal (seperti kayu, bambu, atau bata), atap limasan atau joglo, dan sirkulasi udara yang baik melalui banyak jendela atau ventilasi silang. 

3. Apakah rumah sederhana bisa memiliki desain modern?

Jawaban: Ya. Kini banyak rumah sederhana di desa yang memadukan unsur tradisional dengan desain modern seperti minimalis, penggunaan kaca lebar, atau denah terbuka, tanpa menghilangkan karakter lokalnya. 

4. Apakah rumah sederhana hanya cocok untuk desa?

Jawaban: Tidak. Rumah sederhana Indonesia juga bisa dibangun di kota, terutama pada lahan terbatas atau dalam proyek rumah subsidi. Desainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan sekitar. 

5. Berapa biaya pembangunan rumah sederhana di desa?

Jawaban: Biayanya bervariasi tergantung ukuran, material, dan lokasi. Namun umumnya bisa dibangun mulai dari 70–150 juta rupiah untuk ukuran 36–45 m² dengan desain fungsional dan bahan lokal. 

6. Apakah rumah sederhana bisa dibangun dua lantai?

Jawaban: Bisa. Meski dikenal sebagai hunian satu lantai, rumah sederhana tetap bisa dikembangkan menjadi dua lantai jika struktur fondasi dan desain awal dirancang untuk ekspansi vertikal. 

7. Bagaimana cara membuat rumah sederhana tetap nyaman?

Jawaban: Gunakan pencahayaan alami, ventilasi yang cukup, penataan ruangan yang efisien, dan pilih material berkualitas walau sederhana. Hal ini akan menciptakan kenyamanan tanpa perlu ruang besar. 

8. Apa manfaat memiliki rumah sederhana di desa?

Jawaban: Selain biaya yang lebih murah, rumah sederhana di desa memberikan suasana tenang, udara segar, interaksi sosial yang hangat, dan kemungkinan memiliki lahan luas untuk kebun atau ternak. 

9. Apakah rumah sederhana bisa dijadikan homestay atau villa?

Jawaban: Bisa. Banyak rumah sederhana di desa yang disulap menjadi penginapan bernuansa etnik atau rustic, menarik bagi wisatawan yang mencari suasana lokal yang autentik. 

10. Bagaimana mengurus izin mendirikan rumah sederhana di desa?

Jawaban: Izin bisa diurus melalui pemerintah desa setempat, lalu ke dinas perizinan kabupaten atau kota. Sertifikat tanah dan gambar denah rumah biasanya menjadi syarat utama. 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|