Liputan6.com, Jakarta Mengetahui tanda awal kehamilan sangat penting bagi wanita yang sedang merencanakan kehadiran buah hati. Gejalanya bisa berbeda-beda, namun umumnya meliputi telat haid, mual, dan perubahan pada payudara.
Beberapa wanita juga mengalami kelelahan berlebih, sering buang air kecil, atau perubahan suasana hati. Tanda-tanda ini biasanya muncul sejak minggu-minggu awal setelah pembuahan.
Mengenali tanda awal kehamilan membantu mengambil langkah selanjutnya seperti melakukan tes kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter agar kehamilan dapat dipantau sejak dini.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tanda awal kehamilan yang perlu diketahui, Jumat (18/7/2025).
Tanda Awal Kehamilan yang Umum Ditemukan
Menurut Hutahaean (2013) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023, kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka sistem tubuh wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan seseorang.
Mengetahui tanda awal kehamilan sangat penting, terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau memiliki kemungkinan untuk hamil. Tanda-tanda ini muncul sebagai reaksi tubuh terhadap perubahan hormon yang signifikan. Meski berbeda-beda pada setiap individu, berikut beberapa tanda umum yang bisa menjadi indikasi awal kehamilan:
1. Terlambat Menstruasi
Terlambat haid adalah tanda kehamilan paling umum. Saat terjadi pembuahan, tubuh menghentikan ovulasi dan menstruasi sebagai bagian dari proses mempertahankan kehamilan. Meski begitu, siklus haid yang tidak teratur juga bisa menyebabkan keterlambatan, jadi tes kehamilan tetap diperlukan untuk memastikan.
2. Perubahan pada Payudara
Payudara terasa lebih sensitif, nyeri, dan tampak membesar. Area areola bisa menjadi lebih gelap dan pembuluh darah tampak jelas. Ini dipicu oleh lonjakan hormon estrogen dan progesteron yang mempersiapkan tubuh menyusui sejak awal kehamilan.
3. Mual dan Muntah (Morning Sickness)
Gejala ini umumnya dimulai pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan. Rasa mual bisa datang kapan saja, tidak hanya pagi hari. Hormon hCG dan peningkatan sensitivitas penciuman diduga menjadi penyebab utamanya.
4. Kelelahan Ekstrem
Tubuh ibu hamil mengalami perubahan besar, termasuk lonjakan hormon dan proses pembentukan plasenta. Hal ini membuat tubuh mudah lelah meski tanpa aktivitas berat, terutama di trimester pertama.
5. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan volume darah membuat ginjal bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak urine. Selain itu, rahim yang mulai membesar memberi tekanan tambahan pada kandung kemih, meningkatkan frekuensi buang air kecil.
6. Perubahan Mood
Fluktuasi hormon bisa memengaruhi suasana hati. Ibu hamil mungkin menjadi lebih emosional, mudah marah, cemas, atau bahkan merasa sangat bahagia dalam waktu singkat.
7. Penciuman Lebih Tajam
Beberapa wanita hamil mengalami peningkatan sensitivitas terhadap bau tertentu. Aroma makanan, parfum, atau asap bisa terasa lebih menyengat dan bahkan memicu rasa mual.
8. Perut Kembung dan Sembelit
Progesteron memperlambat sistem pencernaan, membuat perut terasa kembung dan tidak nyaman. Hal ini juga bisa menyebabkan sembelit, terutama jika asupan serat kurang.
9. Suhu Tubuh Basal Meningkat
Jika suhu tubuh basal tetap tinggi lebih dari dua minggu setelah ovulasi, bisa menjadi tanda awal kehamilan. Kenaikan ini disebabkan oleh perubahan hormonal setelah pembuahan.
Gejala Kehamilan Lain yang Perlu Diperhatikan
Menurut Alam (2012) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 8. (1) Pebruari 2022, kehamilan merupakan hal yang sehat. Namun kehamilan yang normal juga dapat berubah menjadi kehamilan yang tidak sehat atau bermasalah. Salah satu hal yang bisa dilakukan Ibu hamil untuk pendeteksian sejak dini tanda-tanda bahaya kehamilan dengan melihat adanya komplikasi mungkin terjadi selama kehamilan dengan cara memeriksakan kehamilan secara rutin.
Selain tanda-tanda umum seperti telat haid atau morning sickness, ada sejumlah gejala tambahan yang juga bisa menjadi petunjuk awal kehamilan. Gejala-gejala ini mungkin tidak selalu disadari, namun penting untuk dikenali agar calon ibu bisa segera melakukan langkah pemeriksaan lebih lanjut.
1. Kram Perut Ringan dan Perdarahan Implantasi
Kram ringan di perut bagian bawah bisa terjadi akibat proses implantasi, yaitu menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Kondisi ini sering disertai perdarahan ringan berupa bercak merah muda, coklat, atau kekuningan. Perdarahan ini biasanya muncul sekitar 6–12 hari setelah pembuahan dan hanya berlangsung singkat.
2. Perubahan Suasana Hati dan Sensitivitas terhadap Bau
Fluktuasi hormon di awal kehamilan dapat memicu mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis. Selain itu, banyak wanita menjadi lebih sensitif terhadap bau-bau tertentu. Aroma makanan, parfum, atau bahkan bau sabun bisa terasa menyengat dan menyebabkan mual.
Mengutip buku berjudul Ingin Sehat Jangan Badmood (2013) oleh Pangkalan Ide, mood swing juga bisa disebabkan oleh perubahan hormonal (masa PMS, kehamilan, menopause, atau bahkan masa pubertas) yang dialami dan bisa terjadi pada setiap orang. Akhirnya ayunan mood ini bisa memengaruhi otak.
3. Gangguan Pencernaan
Perubahan hormon, terutama progesteron, memperlambat kerja sistem pencernaan. Akibatnya, banyak ibu hamil mengalami sembelit, perut kembung, serta peningkatan keputihan yang encer dan tidak berbau. Beberapa juga merasakan rasa logam di mulut, yang bisa membuat makanan terasa aneh atau hambar.
4. Gejala Fisik Tambahan
Gejala seperti sakit kepala ringan, suhu tubuh basal yang tetap tinggi, dan perubahan pola makan juga sering terjadi. Ada pula wanita yang mengalami hidung tersumbat atau sesak napas ringan tanpa penyebab yang jelas, akibat peningkatan aliran darah dan perubahan hormon.
5. Pusing dan Pingsan
Peningkatan hormon progesteron dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Hal ini bisa menyebabkan pusing, kepala terasa ringan, hingga pingsan, terutama saat berdiri terlalu lama atau bangkit terlalu cepat dari posisi duduk atau tidur. Kekurangan gula darah juga bisa memperparah kondisi ini.
6. Perubahan Warna Areola dan Garis Linea Nigra
Selain perubahan pada payudara, warna areola (area sekitar puting) bisa menjadi lebih gelap di awal kehamilan. Beberapa wanita juga mulai melihat munculnya garis vertikal gelap yang membentang dari pusar ke bawah perut, dikenal sebagai linea nigra. Ini adalah akibat dari peningkatan produksi melanin dan biasanya akan semakin jelas seiring bertambahnya usia kehamilan.
Langkah Awal Mengetahui Kehamilan
Mengetahui kehamilan sejak dini sangat penting agar ibu dapat segera melakukan persiapan fisik maupun mental serta menjaga kesehatan janin dengan lebih optimal. Berikut beberapa langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sedang hamil:
1. Perhatikan Tanda Awal Kehamilan
Amati gejala-gejala seperti terlambat menstruasi, mual, kelelahan, dan perubahan pada payudara. Meskipun umum terjadi pada awal kehamilan, gejala-gejala ini juga bisa dipicu oleh kondisi lain.
2. Gunakan Test Pack Kehamilan
Lakukan tes kehamilan mandiri dengan test pack yang dapat dibeli di apotek. Alat ini mendeteksi hormon hCG dalam urine yang biasanya meningkat saat awal kehamilan. Gunakan di pagi hari untuk hasil paling akurat.
3. Ulangi Tes Jika Perlu
Jika hasil test pack negatif namun gejala masih berlanjut, ulangi tes beberapa hari kemudian. Terkadang kadar hormon hCG belum cukup tinggi untuk terdeteksi pada awal pemeriksaan.
4. Konsultasi ke Dokter Kandungan
Untuk konfirmasi yang pasti, temui dokter. Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah atau USG dapat memastikan adanya kehamilan dan membantu pemantauan kondisi janin sejak dini.
5. Ikuti Panduan Medis yang Disarankan
Jika kehamilan terkonfirmasi, ikuti saran dokter mengenai nutrisi, suplemen, dan pemeriksaan rutin. Ini penting untuk menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin secara optimal.
Sumber:
- Kajian berjudul Penerapan Pendidikan Kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara di Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023
- Kajian berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan: Literature Review di Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 8. (1) Pebruari 2022
- Buku berjudul Ingin Sehat Jangan Badmood (2013) oleh Pangkalan Ide
Q & A Seputar Topik Tanda Awal Kehamilan
Apa tanda awal kehamilan yang paling sering dialami wanita?
Tanda awal yang paling umum adalah terlambat menstruasi. Ini sering menjadi sinyal pertama yang membuat seorang wanita curiga bahwa dirinya hamil. Namun, penting juga mempertimbangkan gejala lain untuk memperkuat dugaan kehamilan.
Apakah perubahan pada payudara bisa menandakan kehamilan?
Ya, perubahan pada payudara seperti nyeri, bengkak, dan warna areola yang menggelap merupakan gejala umum di awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon yang mempersiapkan tubuh untuk menyusui.
Kapan mual dan muntah mulai dirasakan ibu hamil?
Biasanya mulai muncul pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan. Meski dikenal sebagai morning sickness, mual bisa terjadi sepanjang hari. Ini merupakan respon tubuh terhadap meningkatnya hormon hCG dan estrogen.
Apakah sering buang air kecil merupakan tanda awal kehamilan?
Benar. Sejak awal kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak cairan dan aliran darah meningkat, sehingga ginjal bekerja lebih keras. Rahim yang mulai membesar juga menekan kandung kemih, menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
Bagaimana cara memastikan tanda awal kehamilan benar-benar karena hamil?
Langkah awal bisa dilakukan dengan test pack kehamilan. Untuk hasil lebih akurat dan evaluasi menyeluruh, disarankan untuk berkonsultasi langsung ke dokter agar bisa dilakukan tes lanjutan seperti USG atau tes darah.