Apakah Kucing Dapat Bertahan dari Gigitan Ular Berbisa? Ini Penjelasan Ilmiahnya

7 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Para pemilik hewan peliharaan seringkali khawatir akan bahaya yang mengintai sahabat berbulu mereka, seperti gigitan ular. Insiden ini bisa menjadi pengalaman menakutkan, terutama bagi kamu yang memiliki kucing yang aktif di luar ruangan. 

Pertanyaan penting yang sering muncul adalah, apakah kucing bisa bertahan dari gigitan ular? Meskipun gigitan ular berbisa selalu menjadi ancaman serius, sebuah penelitian menarik dari Universitas Queensland memberikan pencerahan baru mengenai tingkat ketahanan hewan peliharaan. Studi ini membandingkan respons tubuh kucing dan anjing terhadap bisa ular, mengungkap perbedaan signifikan dalam kemampuan mereka untuk bertahan hidup.

Penemuan ini tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga pemahaman ilmiah tentang mengapa kucing memiliki peluang lebih besar untuk pulih. Mari telusuri lebih dalam penjelasan ilmiah di balik ketahanan kucing terhadap gigitan ular dan apa yang perlu kamu ketahui sebagai pemilik hewan. Semua dirangkum Liputan6.com, Kamis (17/7/2025).

Risiko Kucing Digigit Ular

Menurut Daily Paws, beberapa kucing mungkin sangat senang menjadi kucing rumahan sepenuhnya. Namun, bagi kucing yang berkeliaran di luar ruangan, ada kemungkinan kucing yang penasaran dapat bertemu dengan ular. Pertemuan ular dapat terjadi dengan cepat, dan penting untuk tetap tenang jika kucing kamu digigit.

Kucing, terutama yang memiliki kebebasan untuk menjelajahi area luar rumah, menghadapi risiko tinggi bertemu dengan ular. Sifat alami kucing yang penasaran dan naluri berburu mereka seringkali menempatkan mereka dalam situasi berbahaya. Pertemuan dengan reptil ini bisa terjadi sangat cepat, bahkan sebelum kamu menyadarinya.

Bertindak cepat dan mencari bantuan dokter hewan dapat membuat perbedaan besar dalam memastikan kesejahteraan kucing kamu. Lokasi gigitan juga seringkali menjadi faktor penentu, dengan gigitan pada kaki depan menjadi yang paling umum karena kebiasaan kucing mencakar atau bermain dengan ular.

Apakah Kucing Kebal Bisa Ular?

Secara sederhana, tidak, kucing tidak kebal terhadap bisa ular. Bisa ular dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi kucing, sama seperti pada hewan lain. Bisa yang mengandung hemotoksin (memengaruhi darah) atau neurotoksin (memengaruhi sistem saraf pusat) dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.

Meskipun kucing tidak kebal, mereka memang lebih tahan terhadap bisa ular dibandingkan anjing. Kucing yang terkena gigitan ular memerlukan penanganan darurat oleh dokter hewan agar peluang kesembuhannya lebih tinggi. Jika ditangani dengan cepat, dokter dapat memberikan antibisa, infus, serta obat-obatan pendukung di klinik hewan. Dengan perawatan yang tepat waktu, kucing umumnya bisa pulih dalam 1 hingga 2 hari.

Efek Bisa Ular pada Kucing

Melansir Cats.com, bisa ular dapat memiliki berbagai efek pada kucing, meliputi manifestasi lokal dan sistemik. Secara lokal, bisa dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri di sekitar lokasi gigitan. Secara sistemik, kucing mungkin menunjukkan gejala seperti lesu, kesulitan bernapas, muntah, diare, dan peningkatan detak jantung.

Dalam kasus yang lebih parah, bisa ular tertentu dapat menyebabkan masalah neurologis atau kelumpuhan. Selain itu, kerusakan organ, terutama pada ginjal dan hati, dapat terjadi. Tingkat keparahan gejala ini bergantung pada faktor-faktor seperti jenis ular, jumlah bisa yang disuntikkan, serta ukuran dan kondisi kesehatan kucing.

Penting untuk selalu memantau kucing kamu setelah potensi gigitan ular, bahkan jika gejalanya tampak ringan pada awalnya. Beberapa efek bisa mungkin tidak langsung terlihat dan dapat memburuk seiring waktu, membutuhkan intervensi medis yang cepat.

Apakah Kucing Dapat Bertahan dari Gigitan Ular?

Ya, kucing memiliki peluang yang signifikan untuk bertahan hidup dari gigitan ular, terutama jika penanganan medis diberikan dengan cepat. Berdasarkan penelitian Universitas Queensland yang diterbitkan pada 2020, kucing dua kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dari gigitan ular berbisa dibandingkan anjing.

Studi yang dipimpin oleh mahasiswa PhD Christina Zdenek dan Associate Professor Bryan Fry ini menyoroti bahwa kucing memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bahkan tanpa antibisa. Misalnya, hanya 31 persen anjing yang bertahan dari gigitan ular coklat timur tanpa antibisa, sementara kucing memiliki tingkat kelangsungan hidup 66 persen.

Pemberian antibisa setelah gigitan akan secara signifikan meningkatkan peluang kucing untuk bertahan hidup. Meskipun demikian, kesembuhan kucing yang digigit ular juga bergantung pada beberapa faktor lain seperti jumlah bisa yang disuntikkan, kondisi kesehatan kucing secara keseluruhan, dan seberapa cepat penanganan medis diberikan.

Kucing Lebih Kuat dari Anjing Saat Digigit Ular

Kucing memang menunjukkan ketahanan yang lebih baik dibandingkan anjing saat menghadapi gigitan ular berbisa. Perbedaan utama terletak pada bagaimana bisa ular memengaruhi sistem pembekuan darah kedua hewan ini. 

Tim peneliti dari Universitas Queensland menggunakan penganalisis koagulasi untuk menguji efek bisa ular coklat timur, serta 10 bisa tambahan dari seluruh dunia, pada plasma darah anjing dan kucing di laboratorium.

Hasilnya menunjukkan bahwa semua bisa bekerja lebih cepat pada plasma anjing dibandingkan kucing atau manusia. Ini mengindikasikan bahwa anjing kemungkinan besar akan lebih cepat memasuki kondisi di mana pembekuan darah gagal, sehingga mereka lebih rentan terhadap bisa ular. 

Peneliti menemukan bahwa kondisi yang disebut 'koagulopati konsumtif akibat bisa' (venom-induced consumptive coagulopathy) yang disebabkan oleh bisa ular berkembang lebih cepat pada anjing.

Kondisi ini menyebabkan kegagalan pembekuan darah, membuat hewan mati kehabisan darah. Anjing kehilangan kemampuan untuk membekukan darah lebih cepat daripada kucing, sehingga memiliki peluang kematian yang lebih tinggi. 

Faktor lain yang berkontribusi adalah lokasi gigitan. Kucing umumnya mencakar ular, seperti saat berburu atau bermain. Oleh karena itu, gigitan ular pada kucing umumnya ditemukan di kaki depan. 

Sebaliknya, anjing sering mengendus ular dan digigit di hidung atau wajah. Area-area ini pada anjing memiliki suplai darah yang sangat baik, memungkinkan bisa masuk ke aliran darah dengan cepat. 

Selain itu, saat terluka, anjing cenderung sangat aktif, sementara kucing cenderung bersembunyi dan tetap diam. Tetap diam memperlambat penyebaran bisa, sehingga meningkatkan peluang bertahan hidup.

Temuan ini menggarisbawahi betapa cepat dan mematikan bisa ular bagi anjing, dan pentingnya penanganan segera.

FAQ – Kucing dan Gigitan Ular Berbisa: Risiko, Tanda, dan Peluang Bertahan

Q1: Apakah kucing bisa bertahan hidup setelah digigit ular berbisa?

Jawabannya tergantung pada jenis ular, lokasi gigitan, seberapa cepat kucing mendapat penanganan, dan daya tahan tubuh kucing itu sendiri. Beberapa kucing memang bisa bertahan, terutama jika segera diberi pengobatan. Namun tanpa perawatan cepat, gigitan ular berbisa bisa mematikan.

Q2: Seberapa berbahaya gigitan ular berbisa untuk kucing?

Sangat berbahaya. Bisa ular dapat merusak jaringan tubuh, menyebabkan pembekuan darah abnormal, gagal organ, atau kelumpuhan. Karena ukuran tubuh kucing relatif kecil, efek racunnya bisa lebih cepat menyebar dibanding hewan yang lebih besar.

Q3: Apa gejala yang muncul jika kucing digigit ular berbisa?

Beberapa tanda umum meliputi pembengkakan di area gigitan, nyeri, lemas, muntah, kesulitan bernapas, pupil melebar, gusi pucat, hingga kejang atau lumpuh. Gejala bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah gigitan, tergantung jenis ular.

Q4: Apa yang harus dilakukan jika kucing digigit ular?

Segera bawa ke dokter hewan terdekat. Jangan menunda. Jika memungkinkan, perhatikan jenis ular yang menggigit untuk membantu dokter menentukan pengobatan. Jangan mencoba mengisap bisa atau mengikat bagian tubuh kucing. Yang terpenting adalah mendapatkan antibisa (antivenom) dan perawatan suportif seperti cairan infus, penghilang nyeri, dan pemantauan organ vital.

Q5: Apakah semua gigitan ular pada kucing memerlukan antibisa?

Tidak selalu. Gigitan ular yang tidak berbisa biasanya menyebabkan luka lokal dan pembengkakan ringan. Tapi untuk gigitan dari ular berbisa, antibisa sangat direkomendasikan dan dapat menyelamatkan nyawa kucing. Diagnosis dan penanganan harus dilakukan oleh dokter hewan.

Q6: Apakah kucing memiliki ketahanan alami terhadap bisa ular?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kucing bisa memiliki toleransi lebih tinggi dibanding anjing terhadap beberapa jenis bisa, terutama neurotoksin. Namun itu tidak berarti mereka kebal. Mereka tetap sangat berisiko dan perlu perawatan segera jika tergigit.

Q7: Berapa lama waktu kritis setelah kucing tergigit ular?

Biasanya dalam 1–6 jam pertama setelah gigitan adalah waktu paling kritis. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang bertahan hidup dan pemulihan total. Penundaan dapat menyebabkan komplikasi serius atau kematian.

Q8: Bagaimana cara mencegah kucing terkena gigitan ular?

Jauhkan kucing dari area semak, tumpukan kayu, batu, atau tempat lembap yang sering jadi sarang ular. Jika kucing sering berada di luar rumah, awasi aktivitasnya, terutama saat pagi atau sore hari ketika ular aktif. Bersihkan lingkungan sekitar rumah dan pastikan tidak ada tempat persembunyian ular.

Sumber rujukan

Topliff, M. (2024, October 4). How to treat a cat snakebite. Daily Paws. https://www.dailypaws.com/cats-kittens/cat-safety-tips/snake-bite-on-cat

Mrcvs, A. O. M. C. I., & Mrcvs, A. O. M. C. I. (2024, January 27). Are cats immune to snake venom? Cats.com. https://cats.com/are-cats-immune-to-snake-venom 

Zdenek, C. N., Llinas, J., Dobson, J., Allen, L., Dunstan, N., Sousa, L. F., Da Silva, A. M. M., & Fry, B. G. (2020). Pets in peril: The relative susceptibility of cats and dogs to procoagulant snake venoms. Comparative Biochemistry and Physiology Part C Toxicology & Pharmacology, 236, 108769. https://doi.org/10.1016/j.cbpc.2020.108769 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|