Liputan6.com, Jakarta Momen Idul Adha membawa berkah melimpah, salah satunya berupa daging kurban yang dibagikan ke berbagai kalangan masyarakat. Namun, seringkali antusiasme dalam menerima daging tidak diiringi dengan pengetahuan yang benar tentang cara menyimpannya. Akibatnya, tak sedikit daging yang disimpan menjadi rusak, berbau, hingga tak layak konsumsi meski baru disimpan dalam hitungan hari di dalam freezer.
Agar daging yang disimpan bisa awet, tahan lama serta masih layak dikonsumsi meski dibekukan dalam waktu lama, Anda perlu memahami sejumlah panduan praktis mengenai cara menyimpan daging kurban. Bukan sekadar mengawetkannya, namun ada tahapan penting yang harus diperhatikan sejak daging yang diterima bisa siap diolah selama beberapa bulan ke depan.
Lalu, apa yang terjadi jika Anda langsung menyimpan daging ke freezer tanpa melalui tahapan yang tepat? Bagaimana seharusnya kita menyimpan daging kurban agar tetap higienis dan lezat saat diolah? Mari simak 7 langkah penting di bawah ini versi Liputan6 yang akan membantu Anda menyimpan daging kurban sehingga awet.
1. Bersihkan Tangan dan Alat Sebelum Menyentuh Daging
Menurut situs halodoc.com, menjaga kebersihan tangan adalah langkah krusial dalam mencegah terjadinya kontaminasi silang yang tidak terlihat ketika kita menangani daging kurban. Tangan kita bisa menjadi tempat menempel mikroorganisme patogen yang dapat mempercepat proses pembusukan daging jika bersentuhan langsung tanpa melalui proses pencucian dengan sabun antiseptik secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan di bawah air mengalir, memastikan semua bagian, termasuk sela-sela jari dan kuku, benar-benar bersih.
Selain kebersihan tangan, kebersihan peralatan yang digunakan juga tidak boleh diabaikan. Talenan, pisau, dan wadah harus dalam keadaan kering dan bersih guna memastikan tidak terjadi perpindahan bakteri dari peralatan tersebut ke permukaan daging mentah yang sangat rentan terhadap kontaminasi. Penggunaan sarung tangan plastik sekali pakai dapat menjadi pilihan tambahan yang efektif dalam menjaga sterilitas selama proses pemotongan dan pembagian daging ke dalam porsi yang lebih kecil.
Langkah-langkah ini, meskipun terlihat sederhana, sebenarnya adalah fondasi penting untuk memastikan bahwa seluruh proses penyimpanan berikutnya tidak menjadi sia-sia. Jika daging sudah tercemar sejak awal penanganan, maka upaya penyimpanan yang baik tidak akan mampu mengembalikan kualitas daging. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dari awal hingga akhir adalah kunci untuk memastikan daging tetap dalam kondisi terbaiknya hingga siap untuk dikonsumsi.
2. Jangan Dicuci, Langsung Potong Sesuai Porsi
Salah satu kesalahan yang sering terjadi setelah penerimaan daging kurban adalah mencucinya, padahal tindakan ini justru dapat menyebabkan air meresap ke dalam serat daging, yang berisiko mempercepat pertumbuhan bakteri dan mempercepat pembusukan, baik ketika disimpan pada suhu ruang maupun di dalam kulkas. Oleh karena itu, sebaiknya daging segera dipotong sesuai kebutuhan konsumsi harian atau sesuai porsi keluarga, dengan ukuran yang realistis agar ketika hendak digunakan, kita bisa mengambil jumlah yang diperlukan tanpa harus mencairkan seluruh stok sekaligus. Pemotongan dengan ukuran yang seragam juga berperan penting dalam memastikan proses pembekuan berjalan merata di dalam freezer, sehingga dapat mengurangi risiko terbentuknya lapisan es berlebih yang sering kali merusak tekstur daging.
Dengan melakukan pemotongan awal ini, kita tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam penyimpanan, tetapi juga dapat mempersiapkan daging untuk proses marinasi atau pemberian bumbu jika diperlukan sebelum penyimpanan jangka panjang. Proses ini memberikan keuntungan tambahan berupa kemudahan dalam penyerapan bumbu, yang tentunya akan meningkatkan cita rasa daging ketika dimasak. Selain itu, pembagian daging dalam ukuran yang lebih kecil dan seragam memungkinkan kita untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan porsi masakan dengan kebutuhan harian, sehingga mengurangi potensi pemborosan dan memastikan setiap bagian daging digunakan secara optimal.
Pemotongan dengan ukuran yang sesuai tidak hanya berdampak positif pada kualitas penyimpanan daging, tetapi juga memberikan kemudahan dalam pengaturan stok di dalam freezer. Dengan cara ini, kita dapat memastikan setiap bagian daging mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal pembekuan dan penyimpanan, yang pada akhirnya dapat menjaga kualitas daging agar tetap optimal hingga waktu memasak tiba. Langkah ini juga memberikan kenyamanan lebih ketika kita ingin mengolah daging, karena kita dapat langsung menggunakan potongan yang sudah siap tanpa perlu repot memotong lagi atau mencairkan lebih dari yang diperlukan, yang tentunya lebih efisien dan praktis.
3. Simpan Dalam Wadah Kedap Udara, Bukan Kantong Kresek
Pemilihan wadah penyimpanan yang tepat memiliki pengaruh besar terhadap kualitas dan daya tahan daging, karena penggunaan plastik kresek yang sering kita jumpai sebenarnya tidak direkomendasikan. Plastik kresek tidak kedap udara, sehingga berpotensi menyerap bau dan zat-zat dari daging mentah yang dapat mempengaruhi kualitasnya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyimpan daging kurban dalam wadah plastik atau kotak penyimpanan makanan yang memiliki tutup rapat. Dengan demikian, kita dapat mencegah kontaminasi silang dan menghindari aroma menyengat yang dapat menyebar saat daging disimpan di dalam lemari pendingin.
Selain itu, penggunaan kantong vakum atau plastik ziplock juga bisa menjadi pilihan yang tepat, asalkan proses penyegelan dilakukan dengan benar dan udara di dalam kantong diminimalkan sebelum ditutup. Dengan cara ini, oksidasi pada daging dapat ditekan secara optimal, menjaga kesegaran dan kualitas daging lebih lama. Menyusun daging dengan rapi dalam wadah datar juga sangat membantu dalam memaksimalkan ruang penyimpanan serta mempercepat proses pembekuan, menjadikan metode ini tidak hanya aman tetapi juga fungsional dalam penggunaan kulkas.
Dengan memperhatikan cara penyimpanan yang tepat, kita tidak hanya menjaga keamanan dan kualitas daging, tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan ruang dalam lemari pendingin. Hal ini sangat penting, terutama saat menyimpan daging dalam jumlah besar seperti saat hari raya kurban. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa daging tetap segar dan siap diolah kapan pun dibutuhkan, memberikan rasa aman dan nyaman dalam penyimpanan makanan di rumah.
4. Gunakan Marinasi Untuk Menambah Umur Simpan
Merujuk baznas.go.id, teknik marinasi dengan memanfaatkan bumbu-bumbu pilihan seperti kunyit, garam, bawang putih, dan gula, ternyata memiliki kemampuan alami sebagai antibakteri yang efektif dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme pada daging mentah, terutama ketika disimpan dalam suhu rendah. Dengan mengaplikasikan lapisan tipis bumbu pada permukaan daging sebelum proses pembekuan, tidak hanya akan memperpanjang masa simpan daging tersebut, namun juga secara signifikan meningkatkan cita rasa yang akan terasa lebih lezat saat dimasak, karena bumbu telah meresap sempurna sejak awal.
Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa penggunaan bumbu harus dilakukan dengan takaran yang pas agar tidak berlebihan, karena pemberian bumbu yang berlebihan dapat merusak rasa asli dari daging itu sendiri dan bahkan dapat memicu reaksi kimia tertentu ketika daging dibekukan dalam jangka waktu yang terlalu lama. Teknik marinasi ini sangat ideal bagi mereka yang berencana untuk menyimpan sebagian daging lebih dari dua minggu, karena selain menjaga kesegaran, juga memastikan bahwa nilai rasa tetap terjaga saat daging tersebut nantinya diolah menjadi hidangan yang menggugah selera.
Dengan demikian, bagi para pecinta kuliner yang ingin menjaga kualitas dan kelezatan daging yang disimpan dalam jangka waktu lama, metode marinasi dengan bumbu-bumbu alami ini bisa menjadi solusi yang tepat. Selain memberikan perlindungan dari pertumbuhan mikroorganisme, cara ini juga memastikan bahwa setiap potongan daging yang disimpan akan tetap lezat dan siap menjadi hidangan istimewa yang memuaskan selera ketika tiba waktunya untuk diolah dan disajikan.
5. Perhatikan Suhu Freezer, Jangan Sembarangan Atur
Keberhasilan dalam menjaga kesegaran daging di dalam freezer sangat bergantung pada suhu penyimpanan yang tepat, di mana suhu optimal untuk penyimpanan jangka panjang adalah -18 derajat Celsius atau lebih rendah. Pada suhu ini, mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan akan dibekukan, dan aktivitas enzim yang mempercepat pembusukan akan melambat secara signifikan. Namun, jika suhu freezer berada di antara -10 hingga -15 derajat Celsius, daging masih dapat disimpan hingga dua minggu, meskipun ada kemungkinan penurunan kualitas dari segi warna dan tekstur jika tidak segera dikonsumsi.
Stabilitas suhu dalam freezer merupakan kunci untuk menjaga kualitas daging yang disimpan. Jika suhu sering berfluktuasi, misalnya akibat seringnya pintu freezer dibuka-tutup, hal ini dapat mempercepat proses oksidasi pada daging, yang pada akhirnya akan mengurangi masa simpan secara drastis. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa suhu di dalam freezer tetap konstan. Penggunaan termometer kulkas dapat membantu dalam memantau suhu agar tetap stabil.
Selain itu, penempatan daging di dalam freezer juga memegang peranan penting dalam menjaga kualitasnya. Disarankan untuk tidak meletakkan daging terlalu dekat dengan pintu freezer, karena posisi ini lebih rentan terhadap paparan suhu luar setiap kali pintu dibuka. Dengan menjaga penempatan yang tepat dan memastikan suhu freezer tetap stabil, daya tahan dan kualitas daging dapat dipertahankan lebih lama.
6. Hindari Menyimpan Ulang Daging yang Sudah Dicairkan
Salah satu kesalahan yang sangat krusial dalam penyimpanan daging adalah membekukan kembali daging yang sudah dicairkan, karena tindakan ini dapat merusak struktur serat daging dan meningkatkan kelembaban yang menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bakteri. Setiap kali daging mengalami proses pencairan, baik sebagian maupun sepenuhnya, kita hanya memiliki satu kesempatan untuk mengolahnya menjadi hidangan yang aman dan lezat, dan sangat tidak disarankan untuk menyimpan kembali daging tersebut meskipun secara kasat mata terlihat masih segar.
Proses pencairan daging harus dilakukan dengan hati-hati dan perlahan, yaitu dengan memindahkannya dari freezer ke rak bawah kulkas, bukan dibiarkan mencair pada suhu ruang, karena ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan daging dalam ukuran porsi kecil sehingga ketika dibutuhkan, kita hanya perlu mengambil sebagian kecil dari persediaan, sementara sisanya tetap terjaga dalam kondisi beku yang aman.
Memahami dan menerapkan cara penyimpanan daging yang tepat ini sangat penting agar kualitas dan keamanan daging tetap terjaga, sehingga kita dapat menikmati hidangan yang lezat dan sehat tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang disebabkan oleh bakteri. Dengan menyimpan daging dalam porsi kecil, kita tidak hanya mempermudah pengolahan dan pengambilan daging sesuai kebutuhan, tetapi juga mencegah pemborosan dan menjaga kualitas daging tetap optimal hingga saat diperlukan.
7. Pisahkan Dari Makanan Lain Untuk Cegah Kontaminasi Silang
Daging mentah merupakan sumber potensial bagi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E.coli, sehingga sangat penting untuk menyimpannya secara terpisah dari bahan makanan lain seperti sayuran, buah-buahan, atau makanan yang sudah matang di dalam kulkas. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang yang dapat membahayakan kesehatan keluarga, Anda dapat menempatkannya di rak khusus di bagian bawah kulkas atau freezer, sehingga cairan dari daging tidak akan menetes dan mencemari bahan makanan lain. Langkah ini tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga memastikan bahwa aroma dan rasa bahan makanan lain tetap terjaga, bebas dari bau khas daging mentah yang mungkin menyebar, terutama jika kulkas Anda berukuran kecil dan sering dibuka-tutup.
Selain memisahkan daging mentah dari bahan makanan lain, penting juga untuk memastikan bahwa kulkas Anda dalam kondisi tertata dan bersih agar dapat berfungsi secara optimal. Dengan manajemen penyimpanan yang baik, Anda dapat menjaga kebersihan kulkas sekaligus memaksimalkan ruang yang tersedia untuk menyimpan stok daging kurban hingga beberapa bulan ke depan. Ini berarti Anda tidak hanya melindungi kesehatan anggota keluarga dari risiko bakteri berbahaya, tetapi juga memastikan bahwa setiap bahan makanan yang disimpan tetap segar dan tidak terkontaminasi oleh bau atau cairan dari daging mentah.
Manajemen penyimpanan yang efektif di dalam kulkas juga mendukung efisiensi penggunaan energi, karena kulkas yang tertata rapi akan lebih mudah menjaga suhu yang konsisten, sehingga mengurangi beban kerja mesin pendingin. Dengan demikian, Anda tidak hanya menjaga kualitas dan keamanan bahan makanan, tetapi juga berkontribusi pada penghematan energi dan pengurangan biaya listrik. Dengan perencanaan dan pengaturan yang tepat, kulkas Anda akan menjadi alat yang lebih efektif, mendukung gaya hidup sehat dan hemat, serta memastikan bahwa stok daging dan bahan makanan lainnya tetap dalam kondisi terbaik untuk waktu yang lebih lama.
Pertanyaan Umum Tentang Menyimpan Daging Kurban (People Also Ask)
1. Apakah daging kurban boleh dicuci sebelum disimpan?
Tidak disarankan, karena mencuci bisa membuat daging cepat busuk akibat air yang masuk ke serat daging dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
2. Berapa lama daging kurban bisa disimpan dalam freezer?
Dengan suhu -18°C, daging bisa bertahan hingga 12 bulan dalam kondisi kedap udara dan stabil.
3. Apa yang terjadi jika daging yang sudah dicairkan dibekukan ulang?
Kualitas daging akan menurun drastis, lebih mudah rusak, dan berisiko tinggi tercemar bakteri.
4. Apakah wajib menggunakan wadah khusus untuk menyimpan daging?
Ya, wadah kedap udara disarankan untuk menghindari kontaminasi silang dan menjaga kesegaran daging lebih lama.
5. Kenapa daging kurban cepat berbau meskipun disimpan di kulkas?
Bisa jadi karena daging dicuci sebelumnya, atau wadah penyimpanan tidak kedap udara sehingga bakteri tetap tumbuh.