Mengenal Tanda Petik: Jenis, Fungsi, dan Cara Penggunaannya yang Tepat

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kepenulisan, tanda baca memiliki peran penting dalam menyampaikan makna kalimat dengan jelas. Salah satu tanda baca yang sering dijumpai namun kerap disalahgunakan adalah tanda petik. Kita mungkin sering melihatnya dalam kutipan dialog, judul karya, atau istilah-istilah khusus. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat dua jenis tanda petik dalam bahasa Indonesia, yakni tanda petik dua (" ") dan tanda petik satu (' '), yang masing-masing memiliki fungsi berbeda?

Pemahaman terhadap penggunaan tanda petik tidak hanya membantu memperindah tulisan, tetapi juga memastikan pesan tersampaikan secara akurat. Kesalahan kecil dalam penempatan tanda petik dapat mengubah makna suatu kalimat atau bahkan membingungkan pembaca. Oleh karena itu, memahami perbedaan dan aturan pemakaian tanda petik sangatlah penting, terutama bagi pelajar, penulis, atau siapa pun yang ingin menulis dengan baik dan benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Liputan6.com akan membahas secara rinci apa itu tanda petik, perbedaan antara tanda petik satu dan dua, fungsinya, serta menjawab beberapa pertanyaan umum terkait penggunaannya, Senin (21/7/2025).

Apa Itu Tanda Petik?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda petik adalah tanda baca yang mengapit petikan langsung berupa kutipan pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lainnya. Dalam sistem penulisan bahasa Indonesia, dikenal dua jenis tanda petik, yaitu:

  • Tanda petik dua (" ")
  • Tanda petik satu (' ')

Meskipun terlihat serupa, kedua jenis tanda petik ini digunakan untuk konteks yang berbeda dan tidak dapat saling menggantikan.

Perbedaan Tanda Petik Dua dan Tanda Petik Satu

Tanda petik dua (" ") digunakan untuk mengapit:

  • Kutipan langsung dari ucapan atau tulisan.
  • Judul karya, seperti lagu, puisi, film, artikel, naskah, dan bab buku.
  • Istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang memiliki makna khusus.

Tanda petik satu (' '), sebaliknya, digunakan untuk:

  • Mengapit kutipan dalam kutipan lain.
  • Menandai makna, terjemahan, atau penjelasan dari suatu kata atau istilah asing/bahasa daerah.

Menurut buku Sari Kata Bahasa Indonesia dan EYD oleh Cherly Suatman Triwasih (2014:34), pemisahan fungsi ini penting agar tidak terjadi kebingungan dalam memahami struktur kalimat. Pemilihan jenis tanda petik yang sesuai menunjukkan ketelitian penulis dalam menyampaikan pesan secara efektif.

Fungsi Tanda Petik Dua (" ")

Tanda petik dua memiliki beberapa fungsi utama, sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Umum EYD (Ernawati Waridah, 2015):

1. Mengapit Petikan Langsung

Digunakan untuk mengutip pernyataan secara langsung dari pembicaraan atau sumber tertulis. Contoh:

  • “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo.
  • “Kita harus belajar dari sejarah,” kata guru sejarah.

2. Mengapit Judul Karya

Digunakan untuk mengapit judul lagu, sajak, film, artikel, drama, atau bab dalam buku. Contoh:

  • Saya sedang membaca bab “Kebebasan Berpendapat” dalam buku Hak Asasi Manusia.
  • Film “Habibie dan Ainun” sangat menginspirasi.

3. Mengapit Istilah atau Makna Khusus

Digunakan untuk menyoroti istilah ilmiah, bahasa asing, atau kata dengan makna khusus atau ironis. Contoh:

  • Dia disebut “jenius” karena kemampuan berhitungnya.
  • Jangan memberikan “amplop” pada saat wawancara.

Fungsi Tanda Petik Satu (' ')

Fungsi tanda petik satu juga diatur dalam PUEBI dan berbagai referensi seperti Sari Kata Bahasa Indonesia dan EYD (2014). Berikut fungsinya:

1. Mengapit Kutipan dalam Kutipan

Digunakan ketika terdapat kutipan di dalam sebuah kutipan yang telah menggunakan tanda petik dua. Contoh:

  • “Saya mendengar ibu berkata, ‘Kita harus sabar dalam menghadapi ujian ini,’ lalu saya merasa tenang,” ujar Rani.

2. Mengapit Arti atau Makna Kata

Digunakan untuk menyertakan makna atau terjemahan suatu kata atau istilah. Contoh:

  • Retina ‘dinding mata sebelah dalam’ harus dijaga kesehatannya.
  • Noken ‘tas khas Papua’ menjadi warisan budaya dunia.

3. Menandai Istilah Daerah atau Bahasa Asing

Tanda petik satu juga sering dipakai untuk menyertakan arti dari kata-kata bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh:

  • Policy ‘kebijakan’ dan wisdom ‘kebijaksanaan’ sering digunakan dalam diskusi strategis.

FAQ Seputar Tanda Petik

1. Apakah tanda petik dua boleh digunakan untuk arti kata seperti terjemahan?

Tidak. Untuk arti kata atau penjelasan istilah, gunakan tanda petik satu (‘ ’). Tanda petik dua digunakan untuk kutipan langsung dan judul.

2. Bagaimana penempatan tanda baca jika berada di akhir kutipan?

Tanda baca diletakkan di dalam tanda petik jika merupakan bagian dari kutipan. Jika tidak, letakkan di luar tanda petik. Contoh:

  • “Mari belajar!” ajak guru.
  • Saya suka lagu “Indonesia Raya”.

3. Apakah saya bisa menuliskan kutipan langsung dengan tanda petik satu?

Tidak disarankan. Kutipan langsung harus menggunakan tanda petik dua. Tanda petik satu hanya digunakan untuk kutipan dalam kutipan atau arti kata.

4. Bagaimana jika saya ingin mengutip judul lagu di dalam sebuah kutipan langsung?

Gunakan tanda petik satu di dalam tanda petik dua. Contoh:

  • “Kamu sudah dengar lagu ‘Pemuja Rahasia’?” tanya Rian.

5. Bolehkah memakai tanda petik untuk menekankan suatu kata?

Tidak. Penekanan sebaiknya dilakukan dengan huruf miring (italic) atau huruf kapital jika diperlukan. Penggunaan tanda petik untuk penekanan bisa disalahartikan sebagai ironi atau makna khusus.

Sumber Rujukan:

  • puebi.js.org
  • Waridah, Ernawati. (2015). Pedoman Umum EYD. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Triwasih, Cherly Suatman. (2014). Sari Kata Bahasa Indonesia dan EYD. Jakarta: Sinar Grafika.
  • KBBI Daring. Tanda Petik. https://kbbi.kemdikbud.go.id
Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|