Rahasia Menyimpan Daging Kurban Agar Tidak Alot, Mudah Jika Paham Tekniknya

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta Setiap Hari Raya Idul Adha, masyarakat menerima banyak daging kurban. Seringkali, daging sapi atau kambing tersebut tidak langsung habis dalam beberapa hari. Oleh karena itu, penting mengetahui cara menyimpan daging kurban agar tidak alot, awet, dan hemat.

Sayangnya, banyak yang asal menyimpan daging kurban di kulkas tanpa teknik tepat. Padahal, penyimpanan salah bisa membuat daging cepat basi, berubah warna, bahkan berbau tidak sedap. Selain mubazir, hal ini juga menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi.

Menariknya, tak hanya cara memasak dan memotong daging, menyimpan daging kurban seperti daging sapi bisa membuat daging lebih lembut. Pilihan yang tepat untuk mengempukkan daging adalah dengan melakukan proses wet-age pada daging selama penyimpanan. 

Lantas, bagaimana cara menyimpan daging kurban agar tidak alot dan tahan lama hingga sebulan atau lebih? Selain penyimpanan benar, teknik pengolahan tepat juga membuat stok daging lebih variatif dan hemat. Berikut diulas Liputan6.com dari berbagai sumber tentang cara menyimpan daging agar daging jadi empuk, Rabu (4/6/2025). 

Membagikan daging hewan kurban ada hukum dan ketentuannya termasuk hukum cara memakan daging kurban.

Menyimpan Daging Kurban dengan Metode Wet Aging

Dilansir dari Allegromarinade, salah satu cara menyimpan daging kurban agar tidak alot adalah dengan wet aging selama penyimpanan. Proses ini melibatkan penyegelan vakum pada daging selama pendinginan. Enzim alami dalam sari daging memecah jaringan ikat di dalam daging.

Agar proses ini aman dan benar, pastikan Anda mengetahui kapan daging disembelih dan dikemas. Pastikan kemasan tidak bocor dan masih kedap udara. Dinginkan daging selama 21 hingga 42 hari di tempat yang suhu dan kelembapannya terkontrol. Hati-hatilah saat menggunakan teknik ini agar daging tidak rusak.

Wet aging merupakan metode memasak daging dengan menyimpan daging dalam vakum atau kemasan kedap udara. Metode ini bekerja melalui proses enzimatik dalam kondisi kedap udara, di mana enzim alami pada daging memecah protein dan jaringan otot, menghasilkan daging lebih lembut dan bercita rasa khas.

Tipe Daging Terbaik untuk Metode Wet Aging

Memilih daging tepat untuk proses wet aging adalah langkah penting memastikan hasil akhir berkualitas. Ada beberapa kriteria pemilihan daging yang harus diperhatikan seperti dipaparkan Meatguysteakhouse asal New York;

  • Daging berlemak tinggi sangat disarankan untuk wet aging. Lemak memberikan kelembaban dan rasa kaya saat daging diproses. Contoh daging yang cocok adalah daging sapi bagian ribeye, sirloin dari kambing.
  • Prioritaskan daging dengan tekstur lembut dan tidak beraroma tidak sedap. Daging berkualitas rendah cenderung tidak menghasilkan rasa optimal setelah di-wet age. Pastikan daging terlihat segar dan berwarna merah cerah.
  • Daging yang memiliki kemampuan alami menahan pertumbuhan bakteri lebih utama. Daging rentan terhadap bakteri dapat merusak rasa dan keamanan konsumsi setelah proses penuaan.

Daging yang memiliki ketahanan tinggi terhadap bakteri umumnya berasal dari hewan sehat, dijaga dalam kondisi sanitasi baik, diproses serta disimpan dengan benar sejak pemotongan hingga penjualan. Diantaranya seperti daging sapi muda, domba, atau unggas dari peternakan berstandar mutu.

Proses Wet Aging dengan Kemasan Vakum

Menggunakan kemasan vakum dalam proses wet aging adalah teknik efektif mematangkan daging sambil mempertahankan kelembapannya. Langkah pertama adalah menyiapkan daging dengan memeriksa kebersihan dan kualitasnya, kemudian daging tersebut dimasukkan ke dalam kemasan vakum.

Proses vakumasi menghilangkan udara dari dalam kemasan, mencegah oksidasi dan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan, sehingga memungkinkan enzim alami dalam daging bekerja optimal dalam memecah protein dan jaringan otot tanpa gangguan eksternal.

Dengan meniadakan kontak daging dengan udara, proses pengontrolan berlangsung dalam lingkungan lebih terkontrol, menghasilkan daging tidak hanya lebih lembut, tetapi juga lebih beraroma dan juicy. Vakum kemasan memfasilitasi distribusi enzim secara merata, memastikan setiap bagian daging mengalami pemasakan homogen.

Penyimpanan dan Perawatan Daging Wet Aged

Menyimpan daging wet aged dengan benar adalah kunci menjaga kualitasnya. Setelah proses wet aging selesai, penting memindahkan daging ke dalam lemari pendingin atau freezer, tergantung kapan Anda berencana menggunakannya.

Jika daging akan dikonsumsi dalam beberapa hari, menyimpannya di lemari pendingin pada suhu sekitar 0°C hingga 4°C adalah pilihan terbaik menjaga kesegarannya. Untuk penyimpanan jangka panjang, daging dapat dibekukan, namun ingat ini mungkin sedikit mempengaruhi tekstur daging.

Durasi ideal untuk wet aging umumnya berkisar antara 7 hingga 28 hari. Waktu yang diperlukan mencapai tingkat kelembutan optimal bergantung pada jenis daging dan preferensi pribadi. Penting menjaga daging selama proses penuaan, memastikan vakum kemasan tetap utuh dan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau pertumbuhan bakteri.

Tips Wet Aging Daging di Rumah

Dijelaskan Meat Guy Steakhouse, untuk membuat daging lembut dengan teknik wet aging di rumah, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, pastikan daging yang Anda pilih sesuai dengan kriteria yang diperlukan, seperti daging yang tinggi dalam kandungan lemak, kualitas daging yang baik, dan ketahanan daging terhadap bakteri.

Kemudian, siapkan vakum kemasan atau kemasan yang dapat memperlambat proses keriputan daging. Masukkan daging ke dalam kemasan vakum dan tutup dengan kemasan vakum. Gunakan kemasan yang sesuai dengan kualitas daging dan proses wet aging yang akan dilakukan.

Setelah itu, tempatkan kemasan daging di tempat yang dingin dan lembab, seperti di dalam kulkas atau ruangan dingin. Harap jangan meninggalkan daging di dalam kemasan vakum selama lebih dari satu minggu, karena akan menghasilkan cita rasa yang tidak baik. Setelah proses wet aging selesai, gunakan daging dengan cara yang tepat, seperti memanggang atau memasak daging dengan cara lain.

Pertanyaan Umum Seputar Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tidak Alot dengan Metode Wet Aging

1. Apa itu metode wet aging dan mengapa cocok untuk menyimpan daging kurban?

Wet aging adalah proses penuaan daging dalam kemasan vakum tertutup kedap udara yang disimpan di suhu rendah. Metode ini cocok untuk daging kurban karena membantu memecah jaringan otot secara alami menggunakan enzim di dalam daging, sehingga menghasilkan tekstur lebih empuk dan cita rasa lebih kaya.

2. Berapa lama durasi ideal wet aging untuk daging kurban?

Durasi ideal wet aging berkisar antara 7 hingga 28 hari. Namun, beberapa potongan daging berkualitas tinggi bisa disimpan hingga 42 hari, selama kemasan tetap kedap udara dan suhu dijaga stabil antara 0°C hingga 4°C.

3. Jenis daging apa yang paling cocok untuk metode wet aging?

Daging yang tinggi kandungan lemak dan memiliki tekstur lembut sangat ideal untuk wet aging. Contohnya adalah daging sapi bagian ribeye atau sirloin, serta daging kambing muda. Hindari daging berbau tidak sedap atau yang tampak pucat.

4. Apakah wet aging bisa dilakukan di rumah tanpa alat khusus?

Wet aging bisa dilakukan di rumah jika memiliki alat vacuum sealer dan kulkas dengan suhu stabil. Pastikan kebersihan alat dan kualitas daging terjaga, serta kemasan benar-benar kedap udara untuk mencegah kontaminasi.

5. Bagaimana cara mengetahui daging wet aged masih aman dikonsumsi?

Periksa kondisi kemasan: jika masih kedap udara dan tidak ada bau menyengat, daging kemungkinan masih aman. Hindari konsumsi jika kemasan bocor, muncul lendir, atau warna daging berubah drastis. Keamanan sangat bergantung pada suhu penyimpanan dan sanitasi awal.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|