12 Tanaman Hias yang Tidak Ada Ulatnya, Percantik Rumah dan Bebas Hama

13 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Memiliki taman yang indah dengan tanaman hias yang sehat tentu menjadi dambaan setiap pecinta tanaman. Namun, seringkali kehadiran ulat menjadi masalah yang menjengkelkan. Ulat bisa merusak daun, batang, bahkan bunga tanaman hias kesayangan Anda. Tapi jangan khawatir, ada beberapa jenis tanaman hias yang tidak ada ulatnya dan bisa menjadi solusi alami untuk taman Anda.

Artikel Liputan6.com ini akan membahas 7 jenis tanaman hias yang tidak ada ulatnya, lengkap dengan manfaat dan tips perawatannya. Dengan memilih tanaman yang tepat, Anda bisa menikmati keindahan taman tanpa perlu khawatir dengan serangan hama ulat yang merusak. Selain itu, penggunaan tanaman hias ini juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita simak daftar tanaman hias anti ulat yang bisa Anda tanam di rumah.

1. Lavender: Wangi Menenangkan, Ulat Kabur

Lavender adalah tanaman hias yang terkenal dengan aroma wanginya yang menenangkan. Aroma ini berasal dari minyak esensial yang terkandung dalam daun dan bunganya. Ternyata, aroma kuat inilah yang membuat ulat enggan mendekati lavender. Di Indonesia, lavender juga cukup mudah ditemukan dan dirawat.

Ada beberapa jenis lavender yang bisa Anda pilih, seperti lavender Inggris, lavender berjumbai, dan lavender Spanyol. Semuanya efektif sebagai penolak ulat. Selain itu, lavender juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Menyegarkan udara di sekitar taman.
  • Menarik serangga penyerbuk seperti lebah.
  • Bunganya bisa dikeringkan dan digunakan sebagai pengharum ruangan.

Tips perawatan lavender: Pastikan lavender mendapatkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang kering. Jangan terlalu sering menyiram lavender, karena bisa menyebabkan akarnya membusuk.

2. Sage (Salvia): Aroma Pahit yang Ampuh Usir Ulat

Sage, atau dikenal juga dengan nama Salvia, adalah tanaman hias yang tidak ada ulatnya yang memiliki aroma dan rasa pahit. Aroma ini berasal dari minyak esensial yang terkandung dalam daunnya. Sama seperti lavender, aroma pahit ini juga tidak disukai oleh ulat. Sage juga relatif mudah ditemukan di toko tanaman hias di Indonesia.

Meskipun beberapa spesies ulat mungkin sudah beradaptasi dengan aroma sage, tanaman ini tetap berguna sebagai tanaman pendamping untuk melindungi tanaman hias lain dari serangan ulat. Selain itu, sage juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Daunnya bisa digunakan sebagai bumbu masakan.
  • Memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Bunganya yang berwarna-warni bisa mempercantik taman.

Tips perawatan sage: Sage membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang kering. Pangkas secara teratur untuk menjaga bentuknya dan merangsang pertumbuhan daun baru.

3. Kemangi: Aroma Tajam yang Bikin Ulat Ogah Mendekat

Kemangi adalah tanaman yang sering digunakan sebagai lalapan di Indonesia. Selain rasanya yang segar, kemangi juga memiliki aroma tajam yang khas. Aroma inilah yang membuat ulat tidak menyukai kemangi. Tanaman ini sangat mudah dirawat dan cocok ditanam di area yang terkena sinar matahari.

Menanam kemangi di sekitar tanaman hias lain bisa membantu melindungi tanaman tersebut dari serangan ulat. Selain itu, kemangi juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Daunnya bisa digunakan sebagai bumbu masakan.
  • Memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
  • Aromanya bisa mengusir nyamuk.

Tips perawatan kemangi: Kemangi membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang lembab. Siram secara teratur, terutama saat cuaca panas.

4. Mint: Segar dan Ampuh Mengusir Hama

Sama seperti kemangi, mint juga memiliki aroma tajam yang tidak disukai ulat. Tanaman hias yang tidak ada ulatnya ini lebih menyukai tempat teduh atau sinar matahari tidak langsung. Mint juga mudah tumbuh dan bisa menjadi pilihan yang baik untuk tanaman hias di dalam pot.

Ada berbagai jenis mint yang bisa Anda pilih, seperti peppermint, spearmint, dan chocolate mint. Semuanya memiliki aroma yang menyegarkan dan efektif mengusir ulat. Selain itu, mint juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Daunnya bisa digunakan sebagai bahan minuman segar.
  • Memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Aromanya bisa meredakan sakit kepala.

Tips perawatan mint: Mint membutuhkan tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Hati-hati, mint bisa tumbuh dengan cepat dan menyebar ke area lain. Sebaiknya tanam mint di dalam pot untuk mengendalikan pertumbuhannya.

5. Marigold (Tagetes): Warna Cerah Pengusir Ulat Alami

Marigold, atau dikenal juga dengan nama Tagetes, adalah tanaman hias yang memiliki bunga berwarna cerah seperti kuning dan oranye. Meskipun alasan pastinya belum diketahui, marigold dikenal sebagai penolak ulat yang efektif. Tanaman ini juga mudah dirawat dan cocok ditanam di iklim Indonesia.

Menanam marigold di sekitar tanaman hias lain bisa membantu melindungi tanaman tersebut dari serangan ulat. Selain itu, marigold juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Bunganya bisa digunakan sebagai pewarna alami.
  • Memiliki sifat insektisida alami.
  • Mempercantik taman dengan warnanya yang cerah.

Tips perawatan marigold: Marigold membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang kering. Pangkas bunga yang layu untuk merangsang pertumbuhan bunga baru.

6. Rosemary: Aroma Kuat yang Tidak Disukai Ulat

Rosemary adalah tanaman hias yang memiliki aroma kuat dan khas. Aroma ini berasal dari minyak esensial yang terkandung dalam daunnya. Sama seperti lavender dan sage, aroma kuat rosemary juga membantu mengusir ulat. Rosemary juga sering digunakan sebagai bumbu masakan.

Tanaman hias yang tidak ada ulatnya ini membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang kering. Pangkas secara teratur untuk menjaga bentuknya dan merangsang pertumbuhan daun baru. Selain itu, rosemary juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Daunnya bisa digunakan sebagai bumbu masakan.
  • Memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
  • Aromanya bisa meningkatkan daya ingat.

Tips perawatan rosemary: Rosemary membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang kering. Jangan terlalu sering menyiram rosemary, karena bisa menyebabkan akarnya membusuk.

7. Serai: Aroma Lemon yang Menyegarkan dan Mengusir Hama

Serai adalah tanaman yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan obat tradisional di Indonesia. Selain manfaat tersebut, serai juga memiliki aroma lemon yang menyegarkan dan tidak disukai oleh banyak serangga, termasuk ulat. Menanam serai di sekitar tanaman hias dapat membantu melindungi tanaman tersebut dari serangan hama secara alami.

Serai mudah tumbuh di iklim tropis seperti Indonesia dan membutuhkan sinar matahari yang cukup serta tanah yang lembab. Selain sebagai pengusir hama, serai juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Daunnya bisa digunakan sebagai bumbu masakan yang memberikan aroma segar pada masakan.
  • Memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Aromanya bisa membantu meredakan stres dan kecemasan.

Tips perawatan serai: Pastikan serai mendapatkan sinar matahari yang cukup dan air yang cukup. Anda bisa memanen serai secara berkala dengan memotong batangnya dekat dengan tanah.

8. Lidah Mertua (Sansevieria)

Tanaman hias yang satu ini terkenal tangguh dan minim hama. Daunnya yang keras dan tebal membuat ulat tidak tertarik untuk hinggap atau memakan. Lidah mertua juga mudah dirawat dan cocok sebagai dekorasi dalam ruangan.

Tips Perawatan:

  • Letakkan di tempat terang, tapi hindari sinar matahari langsung.
  • Siram 1–2 kali seminggu atau saat media tanam benar-benar kering.
  • Gunakan pot dengan drainase baik agar akarnya tidak busuk.

9. Zodia (Evodia suaveolens)

Zodia adalah tanaman asli Indonesia yang memiliki aroma khas menyengat. Kandungan alami di daunnya terbukti dapat mengusir serangga seperti nyamuk dan ulat, terutama saat terkena angin. Tanaman ini sangat cocok untuk ditaruh di teras atau dekat jendela.

Tips Perawatan:

  • Letakkan di tempat teduh atau setengah terkena sinar matahari.
  • Siram sehari sekali atau saat media tanam mulai kering.
  • Sesekali putar posisi pot agar pertumbuhan tanaman seimbang.

10. Kaktus

Dengan daun berduri dan struktur yang keras, kaktus menjadi salah satu tanaman hias yang tidak ada ulatnya. Ulat cenderung menghindari tanaman berduri karena sulit untuk dikonsumsi. Kaktus juga cocok untuk penghias ruangan minimalis. Tanaman ini juga cocok untuk pemilik rumah yang sibuk karena minim perawatan.

Tips Perawatan:

  • Letakkan di area yang mendapat cahaya terang.
  • Siram seminggu sekali saat musim panas, dan lebih jarang di musim hujan.
  • Gunakan media tanam berpasir agar air cepat meresap.

11. Coleus (Miana) Beraroma Kuat

Tanaman coleus atau miana memiliki warna daun menarik dan aroma menyengat yang tidak disukai ulat. Selain mempercantik taman, coleus juga bisa berfungsi sebagai tanaman pengusir hama alami.

Tips Perawatan:

  • Cocok diletakkan di tempat terang tapi tidak terpapar sinar matahari langsung terus-menerus.
  • Siram secara rutin agar tanah tetap lembap.
  • Patahkan pucuk atasnya secara berkala agar tanaman tumbuh lebih rimbun.

12. Peace Lily (Spathiphyllum)

Peace lily dikenal sebagai tanaman hias dalam ruangan yang cantik dan minim gangguan hama. Daunnya mengandung zat tertentu yang tidak disukai oleh ulat. Selain itu, peace lily juga membantu menyaring udara di dalam ruangan.

Tips Perawatan:

  • Letakkan di dalam ruangan dengan cahaya tidak langsung.
  • Siram 2–3 kali seminggu.
  • Bersihkan daun dengan kain lembap agar tetap mengilap dan bebas debu.

Selain cantik dan mudah dirawat, tanaman hias yang tidak ada ulatnya tersebut juga tahan hama secara alami. Pilih yang paling cocok dengan kondisi rumah dan waktu perawatanmu.

Pertanyaan umum seputar topik tanaman hias yang tidak ada ulatnya

1. Apakah benar ada tanaman hias yang sama sekali tidak disukai ulat?

Jawaban: Benar, ada beberapa tanaman hias yang tidak disukai ulat karena aroma, rasa, atau struktur daunnya. Misalnya, tanaman dengan daun berbulu kasar, wangi menyengat, atau mengandung senyawa tertentu seperti mint atau lavender, biasanya dihindari oleh ulat.

2. Apakah tanaman hias dengan daun tebal cenderung lebih aman dari ulat?

Jawaban: Ya, daun tebal dan keras seperti pada tanaman lidah mertua atau kaktus biasanya tidak disukai ulat. Tekstur daunnya sulit dikunyah dan tidak memberikan nutrisi yang cukup bagi ulat, sehingga tanaman jenis ini lebih jarang diserang.

3. Apakah penggunaan pupuk organik bisa memicu datangnya ulat ke tanaman hias?

Jawaban: Bisa, jika pupuk organik tidak diolah dengan baik, bisa menarik serangga dan ulat. Oleh karena itu, penting menggunakan pupuk organik matang atau kompos steril agar tidak mengundang hama.

4. Apakah penempatan tanaman hias di dalam ruangan bisa mencegah serangan ulat?

Jawaban: Sebagian besar iya. Tanaman hias yang diletakkan di dalam ruangan cenderung lebih aman dari ulat karena ulat biasanya berasal dari telur kupu-kupu yang menetas di luar rumah. Namun, tetap perlu waspada saat membawa tanaman dari luar ke dalam.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|