Ini Bedanya Model Rumah Scandinavian, Japandi, dan Industrial, Pahami Biar Enggak Salah Pilih Gaya

13 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Desain interior kini bukan sekadar urusan fungsi, tetapi juga cerminan gaya hidup dan karakter penghuninya. Tiga gaya hunian modern yang banyak digemari generasi muda saat ini adalah Scandinavian, Japandi, dan Industrial. Ketiganya sama-sama menekankan konsep minimalis, tapi memiliki estetika, filosofi, dan nuansa yang sangat berbeda.

Scandinavian dikenal dengan gaya yang terang, bersih, dan nyaman. Japandi, perpaduan Jepang dan Scandinavian, tampil lebih hangat dan natural. Sedangkan gaya Industrial menonjolkan kesan unfinished dengan elemen ekspos dan maskulin yang unik.

Sering kali, orang tertukar atau mencampuradukkan antara ketiganya karena sama-sama menggunakan warna netral dan desain simpel. Padahal, jika diperhatikan dengan saksama, tiap gaya memiliki ciri khas furnitur, palet warna, hingga material yang tidak bisa disamakan.

Supaya tidak salah pilih saat mendekor rumah atau apartemen, simak perbedaan ketiganya berikut ini. Kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan hunianmu.

Rumah Gaya Scandinavian

Desain Scandinavian muncul pada awal abad ke-20 di negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark. Gaya ini lahir dari kebutuhan menciptakan ruang yang nyaman dan terang di tengah iklim Eropa yang dingin. Filosofi utama Scandinavian adalah menciptakan ruangan yang tenang, bersih, dan terang dengan fokus pada kenyamanan penghuninya.

Ciri khas utama Scandinavian adalah dominasi warna netral dan terang seperti putih, abu-abu, dan warna pastel lembut. Warna putih menjadi pilihan utama karena membantu memantulkan cahaya alami, membuat ruangan terasa lebih besar dan terbuka. Penggunaan material alami, terutama kayu dengan finishing terang atau natural, memberikan kesan hangat namun tetap minimalis.

Furnitur Scandinavian dirancang dengan prinsip fungsionalitas tinggi tanpa ornamen berlebihan. Setiap piece furniture memiliki tujuan yang jelas dan bentuk yang sederhana. Konsep ruang terbuka dengan minim sekat menjadi ciri khas lainnya, menciptakan kesan luas dan mengundang interaksi antar penghuni rumah.

Pencahayaan alami menjadi elemen penting dalam desain Scandinavian. Jendela dan bukaan yang besar memungkinkan cahaya matahari masuk maksimal ke dalam ruangan. Hal ini tidak hanya menghemat energi listrik, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih sehat dan menyegarkan bagi penghuni.

Rumah Gaya Japandi

Japandi merupakan fusion style yang menggabungkan elemen desain Jepang dan Skandinavia. Gaya ini mulai populer pada awal 2010-an dan semakin digemari karena kemampuannya menciptakan ruang yang fungsional sekaligus menenangkan. Filosofi Japandi menggabungkan konsep wabi-sabi dari Jepang yang melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan dengan lagom dari Skandinavia yang mengutamakan keseimbangan.

Palet warna Japandi lebih hangat dibandingkan Scandinavian murni. Selain putih dan abu-abu, gaya ini menambahkan sentuhan coklat, beige, krem, dan hijau daun yang lembut. Kombinasi warna ini menciptakan suasana yang lebih tenang dan terhubung dengan alam, berbeda dari kesan terang dan segar ala Scandinavian.

Material yang digunakan dalam Japandi lebih beragam dan kaya tekstur. Kayu dengan warna medium hingga gelap seperti walnut menjadi pilihan utama, dilengkapi dengan bambu, rotan, dan elemen tanah liat. Penggunaan tanaman hias juga lebih dominan untuk menghadirkan unsur alam ke dalam hunian.

Furnitur Japandi identik dengan konsep multifungsi dan space-saving, sangat cocok untuk hunian dengan luas terbatas. 

Rumah Gaya Industrial

Desain Industrial terinspirasi dari estetika pabrik dan gudang yang diubah menjadi hunian modern pada abad ke-19 hingga ke-20. Gaya ini mengedepankan kesan kasar, unfinished, dan otentik dengan memperlihatkan struktur bangunan yang biasanya tersembunyi. Filosofi Industrial adalah menghargai kekuatan dan fungsionalitas material mentah.

Tampilan unfinished atau raw menjadi ciri khas utama Industrial. Dinding batu bata tanpa plesteran, langit-langit tinggi tanpa plafon yang memperlihatkan pipa dan kabel listrik, serta lantai beton yang dipoles menciptakan kesan autentik dan maskulin. Meskipun terkesan setengah jadi, setiap elemen tetap diatur dengan estetika yang menarik.

Material yang mendominasi adalah besi, baja, logam, beton, dan kayu dengan finishing minimal. Palet warna cenderung gelap dengan dominasi hitam, abu-abu, coklat, dan putih. Kombinasi ini menciptakan suasana yang bold dan berkarakter kuat, cocok untuk mereka yang menyukai tampilan yang berbeda dari mainstream.

Konsep ruang terbuka dengan langit-langit tinggi memberikan kesan tidak terbatas dan lapang. Pencahayaan menggunakan lampu gantung dengan desain industrial berbahan metal, sering dikombinasikan dengan pencahayaan temaram untuk menciptakan suasana yang dramatic dan cozy.

Perbandingan dan Tips Memilih Gaya yang Tepat

Perbedaan mendasar ketiga gaya terletak pada filosofi dan pendekatan estetika. Scandinavian mengutamakan kehangatan komunal dengan konsep hygge, Japandi menawarkan ketenangan personal melalui wabi-sabi, sedangkan Industrial menonjolkan kekuatan dan autentisitas material. Pemahaman filosofi ini penting untuk menentukan gaya yang sesuai dengan karakter Anda.

Dari segi praktis, Scandinavian cocok untuk mereka yang menyukai suasana terang dan bersih dengan maintenance yang mudah. Japandi ideal bagi yang menginginkan keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas dalam ruang terbatas. Sementara Industrial pas untuk mereka yang berani tampil beda dan menyukai karakter kuat dalam desain.

Pertimbangan lain adalah kondisi hunian dan gaya hidup. Rumah dengan pencahayaan alami terbatas lebih cocok dengan Scandinavian yang memaksimalkan refleksi cahaya. Hunian mungil akan optimal dengan Japandi yang menekankan furnitur multifungsi. Sedangkan ruang dengan langit-langit tinggi sangat mendukung konsep Industrial.

Menariknya, ketiga gaya ini juga bisa dikombinasikan sesuai kebutuhan. Japandi Industrial misalnya, memadukan kehangatan Japandi dengan kekuatan material Industrial, menciptakan ruang yang berkarakter namun tetap homey. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda menciptakan hunian yang truly personal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik.

Seputar Gaya Rumah Scandinavian, Japandi, dan Industrial

1. Apa perbedaan utama antara Scandinavian dan Japandi?

Scandinavian cenderung lebih terang dan bersih dengan warna putih dominan, sedangkan Japandi lebih lembut dan hangat dengan warna-warna tanah dan elemen kayu medium.

2. Apakah gaya Industrial cocok untuk rumah kecil?

Bisa, asal tidak berlebihan. Gunakan elemen Industrial secara selektif agar tidak membuat ruangan terasa berat atau gelap.

3. Mana yang lebih hemat biaya dalam dekorasi?

Scandinavian cenderung lebih hemat karena furniturnya simpel dan tidak banyak elemen mahal. Industrial bisa lebih mahal karena memerlukan custom material, sedangkan Japandi membutuhkan detail kayu alami dan finishing halus.

4. Bisa nggak digabung antara ketiga gaya ini?

Bisa saja jika kamu paham prinsip dasar tiap gaya. Namun sebaiknya tetap dominan satu gaya agar tidak saling tabrakan dan hasilnya tetap harmonis.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|