Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah yang sekaligus berfungsi sebagai tempat usaha kini menjadi tren yang semakin populer, terutama di kalangan pelaku UMKM. Konsep rumah plus warung tidak hanya menghemat biaya sewa tempat usaha, tetapi juga memudahkan pengelolaan bisnis sehari-hari. Namun, untuk menciptakan hunian yang nyaman sekaligus fungsional sebagai tempat usaha, diperlukan perencanaan yang matang.
Desain rumah plus warung yang tepat akan memastikan kenyamanan tempat tinggal dan estetika bangunan tetap terjaga, sementara area usaha tetap optimal untuk melayani pelanggan. Dengan lahan terbatas, pemanfaatan ruang secara maksimal menjadi kunci utama dalam merancang rumah multifungsi ini. Berikut 7 desain rumah plus warung yang bisa menjadi inspirasi.
1. Rumah Minimalis dengan Warung di Teras Depan
Konsep paling umum dan ekonomis adalah menjadikan teras depan rumah sebagai area warung kecil. Biasanya cukup dengan etalase kaca, meja, dan rak sederhana.
Desain ini cocok untuk lahan sempit dan modal terbatas, namun tetap bisa menjual barang kebutuhan pokok, jajanan, atau makanan ringan. Supaya tetap rapi, tambahkan tirai atau partisi dari kayu di sisi warung.
Gunakan warna netral dan pencahayaan alami agar tampilan tetap terang dan mengundang pembeli.
2. Rumah Type 36 dengan Warung Menempel di Samping
Untuk rumah type 36 atau 45, desain warung bisa diletakkan di sisi samping rumah, memanfaatkan lahan kosong. Bangunan tambahan bisa dibuat semi permanen dari bata ringan atau papan kayu.
Dengan konsep ini, area warung tetap terpisah dari ruang tamu rumah sehingga lebih menjaga privasi penghuni. Cocok untuk warung sembako atau warung makan kecil.
Agar tidak mengganggu tetangga, desain akses masuk warung bisa dibuat langsung dari luar tanpa melewati halaman rumah utama.
3. Rumah Leter L dengan Warung di Sudut
Rumah model huruf “L” memberi peluang untuk memanfaatkan sudut luar sebagai lokasi strategis warung. Posisi ini sangat ideal karena memudahkan akses keluar masuk pembeli tanpa mengganggu aktivitas rumah tangga.
Warung bisa dibuat semi terbuka agar terasa lapang. Tambahkan kanopi untuk melindungi dari panas dan hujan.
Gunakan desain yang menyatu dengan tampilan rumah agar tetap estetis secara keseluruhan.
4. Rumah Dua Lantai dengan Warung di Lantai Dasar
Bagi yang memiliki rumah dua lantai, desain warung bisa difokuskan sepenuhnya di lantai pertama, sementara ruang pribadi berada di atas. Model ini sangat cocok untuk rumah di jalan ramai atau area komersial.
Lantai dasar dapat menampung rak, kulkas, bahkan dapur kecil untuk usaha makanan. Pemisahan area membuat aktivitas keluarga tetap terjaga privasinya.
Tampilan depan warung bisa disesuaikan dengan konsep rumah, misalnya menggunakan roster atau fasad kaca untuk tampilan kekinian.
5. Rumah Tradisional dengan Warung Kayu Kecil di Halaman
Untuk desa atau lingkungan semi-rural, desain rumah tradisional dengan warung dari bahan kayu bisa menjadi pilihan estetik dan ekonomis. Warung ini bisa dibangun di pojok halaman dengan konsep terbuka.
Model ini cocok untuk usaha kopi tubruk, makanan rumahan, atau warung sayur. Cukup dengan meja panjang dan bangku, suasana khas pedesaan bisa langsung terasa.
Pagar rumah tetap dibuat rendah agar area warung terlihat dan mudah diakses oleh warga sekitar.
6. Rumah Hook (Pojokan) dengan Dua Akses Masuk
Jika rumah berada di lahan pojok (hook), manfaatkan dua sisi fasad untuk menempatkan warung dengan akses masuk terpisah. Konsep ini sangat ideal untuk warung yang melayani lebih banyak orang.
Warung bisa dibuat lebih luas dan semi-terbuka, memungkinkan juga untuk menyisipkan kursi pelanggan. Biasanya cocok untuk usaha makanan, minuman, atau laundry.
Pemisahan jalur antara pembeli dan penghuni rumah menjadi nilai tambah dari desain ini
7. Rumah dengan Warung Tersembunyi di Belakang Garasi
Untuk kamu yang tetap ingin berjualan tanpa terlalu menonjol, desain warung di belakang garasi atau samping dapur bisa jadi opsi ideal. Model ini menjaga tampilan rumah tetap bersih dari luar.
Warung bisa dijalankan secara rumahan dengan pelanggan tetap seperti tetangga atau anak sekolah. Usaha seperti katering, jajanan harian, atau laundry cocok di sini.
Tambahkan papan kecil di depan rumah sebagai penanda keberadaan warung agar mudah dikenali.
Tips Penting dalam Merancang Rumah Plus Warung
Selain memilih desain yang sesuai, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan dalam merancang rumah plus warung agar hasilnya optimal:
- Pisahkan area usaha dan tempat tinggal - Meskipun berada dalam satu bangunan, penting untuk membatasi area usaha dan tempat tinggal agar privasi keluarga tetap terjaga.
- Gunakan furnitur multifungsi - Optimalkan ruang dengan furnitur yang memiliki fungsi ganda, terutama untuk ruang-ruang yang terbatas.
- Perhatikan pencahayaan dan ventilasi - Pastikan area usaha dan rumah memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup untuk kenyamanan penghuni dan pelanggan.
- Pilih material bangunan yang tepat - Sesuaikan material dengan jenis usaha dan iklim setempat untuk memastikan ketahanan dan kemudahan perawatan.
- Perhatikan izin usaha - Pastikan Anda memiliki izin usaha yang diperlukan sebelum memulai bisnis dari rumah.
Memiliki rumah sekaligus tempat usaha merupakan solusi cerdas dan efisien, terutama bagi pelaku UMKM yang ingin menghemat biaya operasional. Dengan perencanaan yang matang dan desain yang tepat, rumah plus warung bisa menjadi hunian yang nyaman sekaligus sumber penghasilan yang menjanjikan.
Ketujuh desain yang telah dibahas di atas menawarkan berbagai alternatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jenis usaha, dan luas lahan yang tersedia. Yang terpenting adalah memastikan keseimbangan antara fungsi komersial dan kenyamanan hunian, sehingga keduanya bisa berjalan optimal tanpa saling mengganggu.
Sebelum memutuskan desain yang akan diterapkan, pertimbangkan dengan matang jenis usaha yang akan dijalankan, target pasar, dan kebutuhan keluarga. Jika perlu, konsultasikan dengan arsitek atau desainer interior untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan anggaran dan harapan Anda.
FAQ
1. Apa keuntungan punya rumah sekaligus warung?
Menghemat biaya sewa tempat usaha, dekat dengan keluarga, dan bisa tetap produktif dari rumah.
2. Apakah desain warung harus permanen?
Tidak. Banyak yang memilih desain semi permanen seperti kontainer, kayu, atau partisi ringan agar fleksibel dan ekonomis.
3. Bagaimana menjaga privasi rumah jika ada warung?
Gunakan pemisah area seperti partisi, pagar kecil, atau akses masuk terpisah agar aktivitas rumah tidak terganggu.
4. Apakah rumah plus warung cocok untuk area perumahan?
Cocok, selama tidak melanggar peraturan lingkungan. Sebaiknya konsultasikan dengan RT/RW setempat sebelum membuka usaha.