Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia mode pria yang terus bergerak dinamis, satu hal tetap abadi yaitu gaya klasik selalu menemukan jalannya untuk kembali bersinar. Tahun 2025 menjadi saksi kembalinya berbagai tren fashion dari masa lalu yang kini tampil lebih segar, eksperimental, dan penuh karakter.
Para desainer ternama dunia menelusuri kembali arsip-arsip gaya lawas, menyuntikkan sentuhan modern yang menjadikannya relevan dengan selera dan kebutuhan pria masa kini.
Lebih dari sekadar nostalgia, tren-tren ini hadir sebagai bentuk pernyataan bahwa gaya personal tidak harus mengorbankan kenyamanan, dan bahwa keberanian bereksperimen adalah bagian penting dari perjalanan setiap pria dalam menemukan identitas fesyen mereka.
Dari motif plaid yang tak lekang waktu hingga sentuhan warna pastel yang lembut namun kuat, tahun ini menjadi panggung sempurna bagi transformasi gaya klasik menjadi sesuatu yang baru dan memikat.
Berikut Liputan6.com merangkum dari Brightside tentang tren fashion lawas pria yang kembali populer tahun 2025, Minggu (1/6/2025).
Desain fashion Indonesia kembali hadir di New York Fashion Week, The Show, yang diadakan di Spring Studios, Manhattan, New York. Kali ini karya desain brand Erigo, tampil membawakan 60 baju outfit "street wear" khusus untuk pria bersama sejumlah sele...
1. Motif Kotak-Kotak dan Plaid yang Abadi
Motif plaid dan check kembali mendominasi tren fashion pria di tahun ini. Desainer ternama asal Jepang, Junya Watanabe, menghadirkan motif ini secara mencolok dalam koleksi Man Fall/Winter 2025 miliknya yang penuh dengan siluet tailored serta perpaduan bahan yang inovatif.
Motif plaid sendiri memiliki akar sejarah yang sangat dalam. Dikenal dahulu sebagai Tartan sebelum makna simbolisnya dihapus, pola ini telah ada sejak lebih dari 3.000 tahun yang lalu dan bahkan ditemukan pada mumi "The Cherchen Man" di gurun barat Tiongkok.
Sepanjang sejarah, motif ini telah digunakan oleh berbagai subkultur dan terus mengalami evolusi. Di tahun 2025, plaid tampil lebih modern berkat penggabungan material seperti denim, flanel, kulit, dan rajut.
Motif ini pun mudah disesuaikan, mulai dari dasi, jaket santai, hingga kemeja terang. Bagi pria yang ingin menampilkan sisi individualitas dalam penampilan, motif kotak-kotak ini menjadi pilihan yang klasik namun tetap fleksibel.
2. Celana Pendek di Atas Paha: Gaya Eksperimental yang Kembali Populer
Tren celana pendek yang memperlihatkan paha bagian atas kembali hadir dengan penuh percaya diri. Merek-merek terkenal seperti Fendi dan Dsquared memperkenalkan celana pendek dramatis ini dalam koleksi terbaru mereka.
Gaya ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga mengedepankan fungsi serta kebebasan bergerak. Diperkenalkan pertama kali secara luas pada era 1970-an dan 1980-an, celana pendek ini menjadi simbol gaya hidup aktif di masa itu, seiring dengan meningkatnya tren olahraga dan kebugaran.
Kini, celana pendek super pendek tampil dalam berbagai versi, mulai dari model sporty dengan tali serut, denim yang santai, hingga potongan tailored yang lebih rapi.
Gaya ini sangat cocok bagi pria yang ingin bereksperimen dalam tampilan athleisure atau smart-casual. Padu padan dengan kemeja ringan, kaus, sneakers, atau loafers akan memberikan tampilan yang segar dan tetap fashionable.
3. Kardigan: Simbol Kenyamanan dan Kelas yang Tak Lekang Waktu
Kardigan sebagai salah satu item busana klasik pria, kembali menempati posisi penting dalam lemari pakaian tahun ini. Sejak populer pada era 1970-an, kardigan dikenal sebagai pilihan yang nyaman namun tetap menghadirkan kesan berkelas. Dengan model yang longgar namun rapi, pakaian ini memberi kesan preppy dan cocok dikenakan dalam berbagai kesempatan, baik kasual maupun semi-formal.
Saat ini, berbagai rumah mode ternama seperti Sacai dan Amiri memberikan sentuhan modern pada desain kardigan, menghadirkan beragam pilihan yang tidak hanya nyaman dikenakan tetapi juga tampil modis.
Berbahan rajut tebal untuk musim dingin, bermodel kerah shawl dengan kancing depan untuk suasana santai, maupun versi ringan yang bisa dilapisi di bawah mantel, kardigan membuktikan dirinya sebagai item fashion yang tak lekang oleh waktu.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kardigan bukan hanya busana — ia adalah gaya hidup yang mencerminkan kehangatan dan keanggunan dalam satu paket.
4. Motif Garis Horizontal: Simbol Kasual yang Semakin Adaptif
Motif garis horizontal yang terinspirasi dari seragam pelaut era 70-an dan 80-an, kini kembali menjadi andalan busana musim semi dan musim panas. Brand ternama seperti Fendi dan Kenzo membawa kembali motif ini dalam koleksi terbaru mereka.
Meski terlihat sederhana, motif ini mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan mode saat ini. Garis-garis horizontal kini ditemukan tidak hanya pada kaus, tetapi juga pada cardigan dan celana pendek.
Saat dipadukan dengan kemeja rapi, celana tailored, atau jeans sederhana, motif ini memberikan tampilan bersih, menarik, dan menyenangkan untuk dipakai di berbagai kesempatan.
5. Denim yang Diredefinisi: Ikon Lama dalam Wujud Baru
Denim tetap menjadi bahan favorit yang tak tergantikan dalam dunia fashion pria. Di tahun 2025, denim hadir dengan tampilan yang lebih berani dan penuh karakter.
Jaket denim yang pertama kali diperkenalkan oleh Levi Strauss pada tahun 1888 dengan nama Triple Pleat Blouse, dulunya merupakan pakaian kerja para koboi, teknisi rel kereta, dan penambang. Namun kini, item tersebut telah bertransformasi menjadi simbol gaya urban yang ikonik.
Dengan tambahan seperti bordir, panel kontras, dan pola unik, jaket denim kini jauh dari kesan monoton. Untuk tampilan modern yang seimbang, jaket denim dapat dipadukan dengan celana slim-fit atau celana pendek yang serasi, menciptakan kombinasi klasik dengan sentuhan masa kini.
6. Dominasi Warna Pastel: Lembut namun Penuh Kuasa
Warna pastel menunjukkan dominasinya dalam fashion pria dengan nuansa lembut namun tegas. Warna-warna seperti baby blue, blush pink, lavender, mint green, hingga periwinkle menjadi pilihan utama dalam berbagai potongan busana. Popularitas warna pastel yang melonjak sejak 2024 dipicu oleh simbolisme pembaruan dan semangat muda yang dibawanya.
Warna pastel tidak hanya terbatas pada busana kasual seperti kaus atau polo shirt, tetapi juga tampil percaya diri dalam bentuk setelan jas, blazer, dan celana formal. Warna-warna ini menghadirkan nuansa segar dalam penampilan, menunjukkan bahwa kelembutan tidak berarti kehilangan kekuatan.
7. Kacamata Bingkai Tipis: Retro yang Tetap Relevan
Kacamata dengan bingkai tipis menjadi aksesori yang sangat mudah digunakan untuk meningkatkan tampilan secara instan. Setelah populer kembali di era 90-an dan awal 2000-an, tren ini kini kembali dengan sentuhan modern yang mengutamakan kenyamanan. Ringan, ramping, dan terlihat kasual, kacamata jenis ini cocok untuk keseharian maupun gaya semi-formal.
Bagi pria yang menggunakan kacamata sebagai kebutuhan penglihatan, model ini menjadi pilihan jangka panjang yang tetap modis dan tidak mudah ketinggalan zaman.
8. Dasi Kupu-Kupu yang Ceria dan Ekspresif
Tidak ada cara yang lebih menarik untuk menggunakan item klasik seperti dasi kupu-kupu selain dengan memberi sentuhan unik yang mencolok. Dasi kupu-kupu kini tampil lebih ekspresif dengan warna-warna cerah, tekstur unik, dan pola berani. Aksesori ini dapat menjadi pusat perhatian dari keseluruhan busana Anda, terutama ketika dipadukan dengan pakaian berwarna netral seperti kemeja putih atau celana polos.
Dalam iklim mode saat ini, ekspresi diri menjadi hal yang utama. Penggunaan dasi kupu-kupu yang penuh karakter ini mencerminkan kepribadian pemakainya dan memberikan energi baru pada tampilan klasik yang telah lama dikenal.