Liputan6.com, Jakarta Dalam menghadapi berbagai ujian hidup, seorang Muslim diajarkan untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah, termasuk ketika merasa lemah, kehilangan arah, atau terluka secara batin. Salah satu nama Allah yang dapat menjadi sumber ketenangan dan kekuatan adalah Al-Jabbar, yang berarti Maha Perkasa dan Maha Memulihkan. Dengan mengamalkan doa Al Jabbar, hati yang remuk perlahan dikuatkan, dan jiwa yang resah diberi ketabahan. Nama ini tidak hanya mengandung makna keagungan Allah, tetapi juga menjadi jalan untuk mendapatkan kesabaran dalam menghadapi tekanan hidup.
Dalam buku Asmaul Husna: 99 Nama Indah Allah dan Khasiatnya dalam Kehidupan karya Umar Faruq, disebutkan bahwa Al-Jabbar adalah salah satu dari nama Allah yang mencerminkan sifat-Nya dalam menundukkan segala urusan dan memperbaiki segala kerusakan, baik lahir maupun batin. Maka, menyebut nama ini dalam doa berarti memohon agar Allah memperbaiki keadaan diri dan menguatkan jiwa yang sedang diuji. Senada dengan itu, dalam buku Doa-Doa Mustajab Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis karya Abu Ahmad Muhammad Naufal, dijelaskan bahwa doa yang diselipkan dengan nama-nama Allah yang agung, termasuk Al-Jabbar, memiliki keutamaan besar dalam mempercepat terkabulnya permohonan, khususnya dalam hal kekuatan batin dan kesabaran.
Oleh karena itu, membaca doa Al Jabbar dan terjemahannya bukan hanya menjadi amalan harian, tetapi juga cara terbaik untuk menumbuhkan keteguhan hati dalam menghadapi ujian. Doa Al Jabbar ini dapat dijadikan pelindung ruhani agar seorang Muslim tidak mudah patah semangat, tetap istiqamah, dan selalu yakin bahwa di balik setiap musibah, ada rahmat Allah yang tersembunyi.
Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Rabu (2/7/2025).
Ribuan jamaah berkumpul di kompleks Al-Aqsa Yerusalem untuk malam Laylat Al-Qadr atau malam takdir, malam paling suci di bulan ramadhan.
Bacaan Doa Al-Jabbar
1. Doa Al Jabbar dari Al-Qur’an
Doa pertama berasal dari Surah Al-Hasyr ayat 23, yang menyebutkan berbagai sifat Allah, termasuk Al Jabbar:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Arab Latin: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn.
Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
2. Doa Al Jabbar dari Hadis Bukhari
Doa kedua berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:
تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِى السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ.
Arab Latin: Takūnu al-arḍu yawma al-qiyāmati khubzah wāḥidah yatakaffauhu al-jabbāru biyadihi kamā yakfa’u aḥadukum khubzatahu fī al-safari nuzulan li’ahli al-jannah.
Artinya: Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa sesuka-Nya) sebagaimana salah seorang di antara kamu yang memperlakukan rotinya ketika sedang dalam safar (perjalanan), sebagai hidangan bagi Ahli Surga. (HR Bukhari)
3. Doa Zikir Al Jabbar dari Asmaul Husna
Doa ketiga merupakan bagian dari zikir asmaul husna, di mana seseorang menyebut nama Allah dengan mengganti kata “Al” menjadi “Ya”, sehingga dibaca sebagai "Ya Jabbar".
يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ
Arab Latin: Ya Jabbar Mutakabbir
Artinya: Wahai Yang Maha Perkasa dan memiliki segala kebesaran (kemegahan).
Keutamaan Mengamalkan Doa Al-Jabbar
Mengamalkan doa Al-Jabbar memiliki keutamaan besar dalam memperkuat jiwa, menumbuhkan kesabaran, dan memperbaiki hati yang sedang dalam keadaan rapuh. Al-Jabbar adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna, nama-nama Allah yang mulia, yang berarti "Maha Perkasa", "Maha Memperbaiki", dan "Maha Memaksa dalam Kemuliaan dan Keadilan". Dalam konteks spiritual, berdoa dengan menyebut nama Al-Jabbar menunjukkan pengakuan total atas keagungan Allah dan permohonan tulus agar Dia memperbaiki keadaan kita, baik lahir maupun batin.
Dalam Surah Al-Hasyr ayat 23, Allah berfirman:
"Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." — (QS. Al-Hasyr: 23)
Dalam ayat ini, Allah menyebut langsung nama-Nya Al-Jabbar, menandakan bahwa sifat ini sangat penting untuk dikenali dan diamalkan dalam doa. Ketika seseorang berdoa menggunakan nama-nama Allah yang agung, seperti Al-Jabbar, maka doanya lebih dekat kepada pengabulan.
Sementara itu, dalam buku Doa-Doa Mustajab Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis (1997) karya Abu Ahmad Muhammad Naufal, disebutkan bahwa mengamalkan doa dengan menyebut nama-nama Allah yang agung adalah kunci utama dalam membuka jalan pertolongan-Nya, khususnya ketika seseorang berada dalam kesulitan atau tekanan batin.
Begitu pula dalam buku Asmaul Husna dan Rahasianya dalam Kehidupan (2013) karya M. Zoha Rosyd, dijelaskan bahwa Al-Jabbar adalah nama Allah yang mengandung rahasia penyembuhan batin dan kekuatan spiritual. Mengulang-ulang nama ini dalam doa akan memperkuat kesabaran, menghapus kesedihan, dan menumbuhkan kembali harapan di saat-saat sulit.
Dengan mengamalkan doa Al-Jabbar, seorang Muslim tidak hanya menundukkan dirinya dalam tawakal kepada Allah, tetapi juga memperoleh kekuatan batin untuk tetap sabar, tabah, dan tidak mudah putus asa.
Waktu yang Tepat untuk Membaca Doa Al-Jabbar
Doa Al-Jabbar dapat dibaca kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan yang ada. Namun, terdapat beberapa waktu yang dianggap lebih utama atau mustajab untuk mengamalkan doa ini.
- Setelah sholat fardhu
- Pagi dan sore hari
- Saat menghadapi kesulitan atau masalah
- Saat merasa sedih atau gelisah
- Saat memohon perlindungan kepada Allah SWT
Tidak ada batasan jumlah bacaan dalam mengamalkan doa Al-Jabbar. Namun, dianjurkan untuk membaca dengan khusyuk, penuh keikhlasan, dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa tersebut.
QnA Seputar Doa Al-Jabbar
Q: Apakah doa Al-Jabbar bisa menjadi bagian dari dzikir harian?
A: Sangat bisa. Menyebut nama Al-Jabbar secara berulang, misalnya 33 atau 99 kali setelah shalat, merupakan bentuk dzikir yang dapat menenangkan hati dan memperkuat mental dalam menghadapi ujian hidup.
Q: Apakah doa Al-Jabbar bisa digunakan untuk menguatkan mental dan emosi?
A: Ya, karena nama Al-Jabbar mengandung makna penyembuh jiwa dan pemberi kekuatan batin. Mengulanginya dalam doa dan dzikir secara rutin dapat membantu menjaga stabilitas emosi dan menenangkan pikiran dalam kondisi sulit.
Q: Bagaimana cara mengajarkan doa Al-Jabbar kepada anak-anak?
A: Gunakan pendekatan sederhana seperti menjelaskan bahwa Al-Jabbar adalah nama Allah yang bisa menyembuhkan hati yang sedih dan membuat kita kuat. Ajak anak mengucap: “Yaa Jabbar, bantu aku jadi anak yang sabar dan kuat.” Ini melatih anak mengenal Allah dan bergantung pada-Nya sejak dini.
Q: Mengapa penting mengamalkan doa dengan menyebut nama Al-Jabbar?
A: Karena nama Al-Jabbar mencerminkan kekuasaan Allah dalam menolong dan memulihkan hamba-Nya yang sedang terluka, lemah, atau berada dalam kesulitan. Menyebut nama ini dalam doa menunjukkan keyakinan bahwa hanya Allah-lah tempat bersandar dan tempat memperbaiki segala keadaan.
Q: Apakah doa Al-Jabbar boleh diamalkan untuk orang lain?
A: Boleh. Kita dapat mendoakan orang lain yang sedang sakit, bersedih, atau dalam tekanan hidup dengan menyebut nama Al-Jabbar agar Allah memperbaiki dan menguatkan mereka. Ini termasuk bentuk kepedulian yang dianjurkan dalam Islam.